Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Ganti Jam Pelajaran Olahraga Jadi Pelajaran Masturbasi, Guru Ini Ditahan

Entah apa yang dipikirkan guru ini. Bukannya mengajarkan praktik bermain bisbol, malah mengajarkan praktik masturbasi.

Liputan6.com, Jakarta Guru ini terpaksa ditahan karena mengganti jam pelajaran olahraga, menjadi pelajaran masturbasi bersama.

Joe Kimerer, guru kelas empat di Amelia Earheart Elementary School, Amerika Serikat, ditangkap pada hari Jumat setelah melatih seorang anak 14 tahun, untuk melakukan masturbasi saat melatih bisbol.

Dilansir dari New York Post, Selasa (13/3/2018), guru 46 tahun ini meminta para anak laki-laki pergi ke kamar mandi dan melakukan masturbasi.

Setelah itu, dia bertanya pada mereka beberapa pertanyaan aneh. Salah satunya adalah seberapa besar ukuran penis mereka.

Tidak hanya itu, Kimerer bahkan menghubungi saat pulang dan bertanya tentang "pekerjaan rumah" mereka.

Kode ini diduga menjadi pertanyaan apakah mereka sudah melakukan masturbasi atau belum.

Kimerer sendiri telah menikah dan memiliki dua orang anak. Namun, beberapa siswa mengaku bahwa Kimerer sering membicarakan hal-hal yang dianggap "melampaui batas".

Polisi menduga, "pelajaran" itu sudah dimulai sejak musim panas tahun 2014, pada waktu jam pelajaran.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak profesional

Kimerer sudah menjadi guru selama 18 tahun di Lafayette School Corporation. Dia juga tidak memiliki catatan kedisiplinan.

"Ini situasi yang tidak diinginkan untuk terjadi," kata Inspektur Lee Huddle, mengenai komentarnya tentang kasus Kimerer.

Pihak sekolah pun telah menghapus Kimerer dari daftar guru di situs mereka.

"Tuduhan tersebut sangat berat karena melibatkan perilaku yang tidak profesional oleh seorang guru terhadap siswa," kata Kepala Sekolah, Ryan Habben.

"Meskipun laporan ini mengkhawatirkan, kami ingin setiap orang tua tahu bahwa kami, akan terus menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk semua siswa," tambah Habben.

Kemungkinan besar, Kimerer masih "mengajari" lebih banyak murid lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.