Sukses

Orangtua Cium Bibir Anak, Awas Nanti Gigi si Kecil Rusak

Kata dokter gigi ini, email gigi susu lebih tipis dan tidak sekuat email gigi orang dewasa.

Liputan6.com, Jakarta Perlakuan orangtua mencium bibir anak hingga kini tuai kontroversi. Salah satunya karena dianggap tak tepat bila memberi ciuman bibir ke anak.

Belum lama ini seorang dokter gigi menyarankan tidak men-cium bibir, terlebih pada bayi. Menurut dokter gigi dari Wimpole Street Dental, London, Inggris, Richard Marques, mencium bibir bayi atau anak malah membuat gigi anak rentan terhadap infeksi dan kerusakan.

"Gigi susu memiliki enamel dan dentin yang berbeda dengan gigi dewasa. Email gigi susu lebih tipis dan tidak sekuat email gigi orang dewasa. Sehingga cenderung lebih cepat membusuk," kata Marques mengutip laman Independent, Minggu (11/3/2018).

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Risiko dari transfer air liur saat cium bibir

Bila orangtua mencium bibir anak, bakal terjadi transfer air liur antar individu. Ini artinya bear risiko kemungkinan penyebaran infeksi dari anak ke orangtua.

"Air liur dari orangtua ke anak saat mencium bibir bisa menyebarkan bakteri orang dewasa ke anak seperti Streptococcus mutans. Bakteri ini bisa menyebabkan pembusukan gigi susu. Bahkan bisa memengaruhi jaringan lunak dan gusi sebelum gigi anak berkembang," katanya lagi.

Selain itu, ada banyak risiko yang menular dari kontak bibir dengan bibir. Seperti pilek, flu dan terpapar virus tertentu.

Berdasarkan hal itu, Marques menyarankan orangtua menahan diri untuk tidak berbagi alat makan dengan anak-anak, meniup makanan anak, termasuk juga mencium bibir anak.

Orangtua juga berperan memastikan kesehatan gigi anak secara optimal. Diantaranya memastikan anak rutin menggosok gigi, jangan sampai anak menelan pasta gigi, mengurangi asupan gula dan rutin memeriksakan gigi secara teratur.

"Bawa anak ke dokter gigi secara teratur, sejak awal gigi pertama tumbuh. Lalu, saat usia dua-tiga tahun periksakan giginya enam bulan sekali," pesannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.