Sukses

Warna-warni Gaun di Piala Oscar Menjadi Simbol Perjuangan Perempuan

Tidak mengenakan gaun hitam, para perempuan Hollywood justru mengenakan gaun beraneka warna sebagai lambang perjuangan mereka di Piala Oscar 2018.

Liputan6.com, Jakarta Sejak berbagai kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh petinggi Hollywood, Harvey Weinstein, mencuat, industri perfilman terbesar di dunia itu tidak pernah sama lagi. Begitu juga pada ajang Piala Oscar 2018 ini.

Dimulai dari korban-korban Harvey Weinstein (termasuk aktris Gwyneth Paltrow, Angelina Jolie, Ashley Judd) maju dan menceritakan kasus pelecehan seksual mereka, banyak perempuan dari industri ini yang turut maju dan membuka berbagai pelecehan dan kekerasan seksual yang pernah mereka alami di Hollywood.

Berbagai nama mulai terseret, mulai dari aktor, sutradara, produser, dan tokoh-tokoh lainnya dari industri ini. Melihat banyaknya kasus pelecehan seksual yang terjadi di Hollywood, para artis dan pekerja perempuan di industri ini pun lantas bersatu padu.

Mereka menciptakan Time's Up Movement. Time's Up ini adalah dana yang dikumpulkan oleh para perempuan di industri hiburan untuk membantu para perempuan lain yang menjadi korban kekerasan, pelecehan, dan penganiayaan di tempat kerja.

Salah satu bentuk kampanye dan aksi mereka yang paling terlihat baru-baru ini adalah, ketika para aktris kompak mengenakan gaun hitam di ajang penghargaan Golden Globes bulan Januari 2018 lalu.

Lantas, apakah kenapa mereka tidak melakukan hal yang sama di ajang Piala Oscar 2018? Ketika dicermati, para perempuan Hollywood ini justru tampil dalam balutan gaun beraneka warna. Hampir tidak ada dari mereka yang mengenakan gaun hitam. Apakah ini artinya mereka tak lagi mendukung gerakan Time's Up tadi?

Justru sebaliknya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tetap berjuang

"Malam ini, saudari-saudari kami akan mengenakan berbagai festival warna dan pin Time's Up, untuk mewakili pergerakan ini dari para perempuan di seluruh penjuru," kicau akun Twitter resmi dari gerakan ini.

Minggu lalu, salah satu pemimpin gerakan ini, sutradara Ava DuVernay mengatakan pada CNN, "Kami bukanlah kelompok pemrotes ajang penghargaan." Dia menekankan, sangatlah penting agar orang-orang tahu, gerakan Time's Up ini bukan seputar karpet merah saja.

"Para perempuan yang Anda lihat di karpet merah mewakili Time's Up (di acara Golden Globe) kini sedang bekerja keras menjadi aktivis," tukasnya lagi.

Sedangkan Shonda Rhimes, pencipta serial Scandal dan Grey's Anatomy yang juga salah satu pemimpin gerakan ini mengatakan, Time's Up akan menggunakan, "'kekuatan super' dari para wanita di gerakan ini dengan cara yang cerdas, dan bukan hanya karena kita bisa." Melansir SBS, Senin (5/3/2018)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.