Sukses

Media Sosial Ini Pancing Kids Zaman Now untuk Operasi Plastik

Liputan6.com, Jakarta Tak hanya berikan efek pada foto, filter di media sosial Snapchat dan Instagram ternyata juga memiliki efek pada kids zaman now.

"Snapchat Dysmorphia", merupakan istilah yang digunakan oleh Dr. Matthew Schulman, ahli operasi plastik di New York.

Istilah ini akibat adanya keinginan operasi plastik berdasarkan filter yang mereka gunakan saat berswafoto.

Beberapa filter yang mampu mengubah bentuk wajah seperti kulit lebih halus, atau mata dan bibir lebih besar, membuat orang melupakan bentuk wajah asli mereka.

"Ada masalah kehilangan perspektif tentang penampilan. Ini bukanlah sesuatu yang ingin kita bicarakan," kata Renee Engeln, profesor psikologi di Nortwestern University, seperti dikutip dari New York Post, Sabtu (24/2/2018).

"Tidak cukup untuk membandingkan diri Anda dengan gambar yang dibuat sempurna ini. Tapi sekarang, Anda jadi punya perbandingan antara diri yang asli dengan foto yang dibuat-buat, entah sengaja atau tidak, di media sosial," kata penulis Beauty Sick: How the Cultural Obsession With Appearance Hurts Girls and Women ini.

Menurut Engeln, kita berada di masa ketika saat berkaca, tapi tidak mampu melihat keindahan di wajah sendiri. Sehingga, beberapa orang melakukan operasi plastik untuk membuat filter Snapchat agar bisa terlihat lebih nyata.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Melembutkan Wajah dan Menghilangkan Keriput

Dikutip dari Huffington Post, beberapa filter yang paling populer adalah menghaluskan kulit atau menghapus sesuatu yang dirasa jelek.

"Orang-orang menggunakan itu sebagai contoh dari apa yang mereka inginkan di kulit. Pada dasarnya, mereka ingin menyingkirkan pigmentasi yang terlihat jelek dan melembutkan garis-garis halus dan keriput," kata Matthew Schulman.

Selain itu, menurut dokter bersertifikat ini, beberapa juga mendapat inspirasi dari filter yang membuat mata terlihat lebih besar. Menurut Schulman, ini membutuhkan operasi kelopak mata atau suntik botox, yang membuat bibir mereka terlihat lebih penuh.

Dr. Michelle Yagoda, ahli bedah plastik wajah di New York, juga sepakat bahwa makin banyak orang menjadikan media sosial sebagai inspirasinya di bidang kecantikan. Meski demikian, ini tidak terang-terangan.

"Saya tidak pernah benar-benar menemukan orang yang ingin seperti Angelina Jolie, atau saya ingin terlihat seperti filter Snapchat. Namun, mereka mulai berbicara mengarah ke sana, tanpa terang-terangan membicarakannya," kata Yagoda.

Menurut Engeln, hal ini tidak mengubah standar kecantikan. Namun, ini membuat lebih banyak gambaran yang tersedia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.