Sukses

Produk Pemutih Kulit Makin Populer, Cek Dulu Bahayanya

Produk pemutih kulit kini makin banyak dijual di pasaran. Padahal, penggunaan produk pemutih ini juga bisa berbahaya.

Liputan6.com, Jakarta Produk pemutih kulit kini makin banyak dijual di pasaran. Padahal, penggunaan produk pemutih ini juga bisa berbahaya.

Kulit itu komunikator yang hebat. Kulit akan memberitahu kita apa yang terjadi di dalam tubuh. Tapi, terkadang jalur komunikasi itu tidak hilang, bahkan setelah masalah sudah terpecahkan.

Pemutih kulit memang bisa membantu menghilangkan bintik-bintik penuaan, bekas jerawat, perubahan warna, atau bintik-bintik terkait hormon.

Bintik-bintik ini mungkin tampak jinak untuk beberapa orang. Tapi bagi banyak orang lain, bintik-bintik ini bisa menurunkan rasa percaya diri. Solusinya menggunakan produk kosmetik yang bisa memperbaikinya.

Pemutih kulit itu sebenarnya bekerja untuk mengurangi jumlah melanin di lapisan atas kulit. Melanin inilah yang memberikan warna di kulit kita. Semakin gelap kulit Anda, semakin banyak kulit Anda menghasilkan melanin.

Warna kulit Anda juga berubah seiring dengan musim, hormon, usia, dan penyakit. Dan terkadang satu-satunya cara memperbaikinya adalah dengan menggunakan krim.

Pemutih kulit menggunakan berbagai bahan kimia untuk melakukan pekerjaannya. Bisa apa saja, mulai dari merkuri, asam kojat (jamur), hingga bahan yang umum hydroquinone seperti dilansir Care2mom, Rabu (21/2/2018). 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Risiko Produk Pemutih

Kalau mendengar kata merkuri, yang terlintas dalam pikiran adalah 'beracun', karena memang itulah merkuri. Sayangnya, banyak merek Asia yang menggunakan merkuri sebagai agen pemutih utama dalam produk mereka.

Penggunaan merkuri sudah dilarang dalam produk yang dijual di A.S., namun sebaiknya tetap selalu membaca label sebelum menggunakannya.

Sementara untuk produk dengan hydroquinone, aturan produk yang dijual hanya bisa berisi 2 persen. Untuk jumlah yang lebih besar, Anda harus mendapatkan resep dari dokter. Tapi waspadalah karena label mungkin tidak selalu memerinci dosisnya.

Terlalu banyak menggunakan bahan kimia keras tersebut, baik yang alami atau tidak, bisa menyebabkan efek merusak. Apa saja?

3 dari 3 halaman

Efek samping

1. Hydroquinone bisa menyebabkan lebih banyak perubahan warna kulit yang tidak diinginkan dengan penggunaan berlebihan.

2. Penggunaan jangka panjang juga membuat kulit lebih rentan terhadap pengaruh paparan sinar matahari yang bisa mengakibatan kanker (memakai tabir surya!).

3. Menggunakan terlalu banyak pemutih untuk menghilangkan bintik-bintik penuaan sebenarnya bisa menyebabkan penuaan dini pada kulit.

Selain itu, beberapa krim juga menggunakan steroid namun muncul banyak masalah seperti peningkatan risiko infeksi kulit, jerawat, penipisan kulit dan penyembuhan luka yang tertunda.

Risiko ini muncul bila digunakan atau penyalahgunaan dalam jangka panjang. Penggunaan sesuai pengawasan dokter bisa membantu banyak orang, tapi Anda harus selalu mengetahui risikonya sebelum menggunakannya.

Sebenarnya, pendekatam lain yang bagus itu mencintai diri sendiri. Bintik-bintik di wajah mungkin bisa membuat Anda tidak percaya diri, tapi belajarlah mencintai diri sendiri untuk meningkatkan rasa percaya diri tanpa bahan kimia dan risikonya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.