Sukses

5 Kombinasi Makanan yang Fatal, tapi Masih Dilakukan Orang Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Penyakit saluran pencernaan masuk dalam 10 besar penyakit mematikan di dunia. Ironisnya, masalah ini mulai meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia.

Di antara negara SEAMIC (Southeast AsianMedical Information Center) tahun 2002, Indonesia bahkan menempati urutan ke-2 negara yang memiliki angka insiden rate akibat penyakit saluran pencernaan.

Untuk mencegah masalah pencernaan, pelatih holistik di Eugene, Oregon, Tara Alder memberikan tips mudah tentang kombinasi makanan. Kuncinya adalah mempertimbangkan konsep waktu. Beberapa makanan butuh waktu lama untuk dicerna. Sedangkan yang lain bergerak relatif cepat.

"Rata-rata, buah-buahan butuh waktu 30 sampai 60 menit untuk dicerna; sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan memakan waktu satu sampai dua jam; daging dan ikan yang dimasak memakan waktu setidaknya tiga sampai empat jam; dan kerang memakan waktu empat sampai delapan jam," katanya, seperti dilansir Care2.

Bila kombinasi makanan dengan berbagai waktu transit, maka masalah pencernaan akan terjadi. Misalnya, katakanlah Anda makan udang dan nanas. Karena nanas dikonsumsi setelah makan udang, maka buah ini berada di perut lebih lama dari pada yang dimilikinya. Akibatnya, gula dalam fermentasi menjadikan perut kembung dan gas.

Dan, kata Alder, jika makanan membusuk di perut, tubuh jadi tidak menyerap semua nutrisinya. "Ketika makanan mengalami fermentasi atau pembusukan, itu bisa menciptakan gas yang beracun dan bahkan bersifat karsinogenik. Gas ini membutuhkan energi karena organ lain harus bekerja lebih keras untuk detoksifikasi tubuh. Racun ini dalam sistem juga dapat bau napas pada awalnya, lalu kolitis, pembengkakan, konstipasi, artritis, tekanan darah tinggi, dan masalah yang tidak menyenangkan lainnya."

Pada akhirnya, kombinasi makanan yang baik adalah kuncinya. Berikut adalah beberapa kombinasi makanan yang perlu dihindari:

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Buah saat makan atau sesudah makan

Termasuk stroberi di salad Anda atau buah segar untuk pencuci mulut. Kenapa? Buah lebih cepat dicerna di usus. Bila Anda menggabungkan buah dengan makanan seperti daging, biji-bijian, maka buah akan mudah mengalami pembusukan dalam perut.

Bhaswati Bhattacharya, MD, konselor kesehatan holistik dan dokter di New York City, sependapat. "Gula sebenarnya tidak mudah dicerna.

"Menurut Ayurveda, buah-buahan harus dimakan sendiri. Terutama buah segar dan musiman, sebaiknya tidak dikonsumsi bersama protein dan karbohidrat karena akan menghilangkan energi murni mereka," ujarnya.

Sebagai gantinya: Makan buah 30 sampai 60 menit sebelum makan. Saat buah dimakan sendiri pada waktu perut kosong sebelum makan, enzim mengaktifkan proses kimia pencernaan.

Jika ingin mengonsumsinya setelah makan, tunggu setidaknya tiga jam sebelum makan buah.

3 dari 6 halaman

2. Protein hewani dengan pati

Contoh: Daging dan kentang; Ayam dan pasta

Alder percaya, jika protein hewani dimakan dengan karbohidrat, seperti daging dan sepotong roti atau kentang, maka keduanya akan menghilangkan efektivitas masing-masing, "Protein dan pati bisa menyebabkan gas dan perut kembung."

"Menambahkan protein dan karbohidrat dalam waktu yang sama akan membuat pencernaan tidak bersih," kata Bhattacharya. Namun dia juga tidak menyangkal bahwa sebagian orang bisa mengonsumsi nasi dan sushi, atau daging dan kentang. Untuk mencegah kembung dan gas, kombinasikan protein dengan sayuran.

4 dari 6 halaman

3. Lemak dengan Makanan yang Salah

Contoh: Zaitun dengan roti; Tuna dengan mayones; Daging digoreng dengan minyak sayur

Mengapa? Lemak dengan protein dapat memperlambat pencernaan, ungkap Donna Gates, penulis The Body Ecology Diet (Hay House, 2011). Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan minyak organik saat memasak sayuran, biji-bijian, dan protein.

Dia juga menyarankan agar lemak protein seperti alpukat, biji, dan kacang-kacangan harus dikombinasikan hanya dengan sayuran berdaun hijau.

5 dari 6 halaman

4. Cairan dengan Makanan

Contoh: Minum air saat makan; Jus dengan makanan; Teh setelah makan

Mengapa? Air masuk melalui perut sekitar 10 menit. Jus butuh 15 sampai 30 menit. Cairan apa pun di perut Anda akan mengencerkan enzim yang dibutuhkan tubuh dalam mencerna protein, karbohidrat, dan lemak.

Sebagai gantinya, minumlah air sebanyak yang Anda inginkan setidaknya 10 menit sebelum makan. Setelah makan, tunggu kira-kira satu jam untuk cairan apapun.

6 dari 6 halaman

5. Dua Sumber Protein Konsentrat

Contoh: Bacon dan telur; Kacang-kacangan dan yoghurt

Kombinasi protein akan melelahkan sistem pencernaan dan menghabiskan energi. Di Ayurveda, kombinasi daging yang berbeda, atau daging dengan ikan, harus dihindari.

Sebagai gantinya, Anda bisa mengonsumsi daging pada hidangan terakhir. Alder mengatakan, jika Anda harus mengonsumsi dua sumber protein bersama, sebaiknya tambahkan sayuran berair tinggi seperti bawang, kembang kol, brokoli, atau selada.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini