Sukses

Black Panther Berikan Efek Positif bagi Kesehatan Mental Masyarakat Kulit Hitam

Tidak hanya hadir sebagai film pahlawan super yang menghibur, film Black Panther ternyata mampu berikan efek yang positif bagi kesehatan mental masyarakat kulit hitam.

Liputan6.com, Jakarta Tidak hanya menjadi film pertama Marvel Cinematic Universe (MCU) pada 2018 ini, Black Panther, superhero berkulit hitam pertama dari MCU, ternyata juga mampu memengaruhi kesehatan mental orang-orang kulit hitam.

Menurut Dr Ruth Shum, direktur psikiatri budaya dan profesor ilmu psikiatri dan budaya di University of California, representasi memengaruhi identitas masyarakat.

"Memiliki representasi positif dan beragam dapat melindungi mereka dari depresi dan kecemasan akibat citra negatif," kata Shum, seperti dilansir dari ABC News pada Senin (19/2/2018).

Walaupun penggambaran orang kulit hitam dalam budaya pop akhir-akhir ini cukup banyak,Black Panther memberikan sesuatu yang berbeda sebagai pahlawan super kulit hitam.

Survei yang dilakukan Centers for Disease Control (CDC) menunjukkan, sekitar tahun 2009-2012, orang kulit hitam cenderung memiliki tingkat depresi lebih tinggi daripada orang kulit putih.

"Kadang kita menganggap diri kita lemah, tanpa harapan, dan tidak memiliki cahaya harapan. Ada awan gelap di sana," kata Stephanie Grimes, korban depresi yang mendirikan organisasi kesehatan mental Hope360 di Detroit.

Menurut Grimes, dengan adanya pahlawan super semacam ini membuat orang kulit hitam lebih memiliki harapan. Orang lain juga menjadi tahu tentang perjuangan mereka.

 

Simak juga video menarik berikut ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jalan Menuju Keadilan

Penelitian yang dilakukan CDC, hanya 33,6 persen orang kulit hitam dengan depresi, yang berhubungan dengan ahli kejiwaan. Dibandingkan dengan orang kulit putih, orang kulit hitam kebanyakan tidak melakukan perawatan terkait depresi yang mereka lakukan.

Menurut Dr. Karinn Glover, asisten profesor psikiatri di Albert Einstein College of Medicine, ini bisa terjadi karena stigma atau karena ketidakpercayaan terhadap dunia medis yang dipenuhi sejarah eksperimen rasis.

Glover mengatakan, kesehatan mental adalah jalan menuju kebebasan.

"Yang mengilhami saya adalah keadilan, rasa sama rata, dan memulihkan keseimbangan," kata Glover yang juga berkulit hitam

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.