Sukses

Perceraian Orangtua Bisa Tentukan Nasib Pernikahan Anak?

Liputan6.com, Jakarta Riset menemukan, anak-anak dari orangtua bercerai memiliki kemungkinan lebih besar untuk melakukan perceraian, dibanding mereka yang tumbuh dalam rumah dengan dua orangtua. Lalu, studi baru dalam Psychological Science menemukan, alasannya lebih berhubungan dengan genetik, dan bukannya pola asuh.

Para peneliti dari Swedia dan Amerika Serikat mencoba mencari tahu, apakah faktor genetik memiliki peran tentang kemungkinan perceraian pasangan. Mereka menganalisis data populasi dari 20.000 orang dewasa di Swedia, yang adalah anak adopsi.

Mereka menemukan, para orang dewasa yang kecilnya diadopsi ini, riwayat perceraian mereka lebih menyerupai orangtua kandung, dibanding orangtua angkat mereka.

Menurut penulis penelitian, Jessica Salvatore, PhD, asisten profesor psikologi di Virginia Commonwealth University, hasil temuan ini mengejutkan. Kepercayaan selama ini adalah, perceraian bisa jadi bersifat turunan karena anak-anak melihat dan belajar dari perilaku orangtua mereka.

"Banyak bukti ilmiah sampai saat ini menunjukkan, melihat orangtua Anda melalui proses perceraian berkontribusi pada kemungkinan Anda sendiri untuk bercerai," ujar Salvatore, melansir Women's Health, Minggu (18/2/2018). "Namun studi-studi ini belum dipengaruhi fakta, para orangtua itu ternyata juga mengontribusikan gen mereka pada anak-anaknya. Dengan meneliti anak-anak yang diadopsi, kami bisa memisahkan faktor genetik dan faktor lingkungan."

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan hasil yang pasti

Salvatore mengatakan, koneksi genetik yang baru saja ditemukan ini bisa jadi disebabkan oleh faktor kepribadian yang juga telah dihubungkan dengan genetik, seperti impulsif dan kestabilan emosi.

"Kita tahu dari studi lain, faktor-faktor ini berkontribusi terhadap perceraian," ujarnya. "Hal ini bisa membuat seseorang jadi lebih sulit untuk bertahan dalam satu hubungan, atau apakah orang lain mau terus bersama mereka."

Akan tetapi, Salvatore juga menekankan, hanya karena perceraian bisa bersifat turunan, lantas anak-anak dari orangtua yang bercerai sudah pasti mengalami hal yang sama.

"Temuan ini sama sekali bukan perkiraan yang sempurna," jelasnya. "Hal ini hanya meningkatkan risiko, selayaknya ketika Anda memiliki orangtua dengan penyalahgunaan alkohol, risiko Anda juga lebih tinggi mengalami hal yang sama."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.