Sukses

3 Penyakit Hewan Peliharaan yang Bisa Menulari Pemiliknya

Kalau hewan peliharaan kesayangan anjing dan kucing yang sakit, Anda juga bisa terserang. Jaga selalu kesehatan fisik hewan dan tempat tinggalnya ya.

Liputan6.com, Jakarta Memiliki hewan peliharaan di rumah memang menyenangkan. Namun, jangan hanya senang mengajak anjing dan kucing bermain, Anda juga harus memperhatikan kesehatannya.

Kalau hewan-hewan tersebut sakit, repotnya jadi dobel. Beberapa penyakit dapat ditularkan hewan peliharaan kepada manusia dan efeknya sangat membahayakan.

Penularan penyakit hewan peliharaan dapat dicegah sepenuhnya kalau pemilik atau pemelihara mampu merawatnya dengan telaten. Bukan hanya rutin cek kesehatan fisik dengan vaksin, Anda juga perlu menjaga kebersihan tempat tinggal binatang.

Berikut beberapa penyakit yang dapat ditularkan hewan peliharaan kepada pemiliknya, seperti penuturan drh Nurmansyah kepada Health-Liputan6.com, ditulis Sabtu (17/2/2018).

1. Rabies

Rabies berasal dari bahasa Latin, rabere, yang mempunyai arti marah atau dengan kata lain mempunyai sifat pemarah. Kemungkinan juga berasal dari bahasa Sansekerta kuno, rabhas yang artinya melakukan kekerasan atau kejahatan. Dalam bahasa Yunani, rabies disebut lyssa atau lytaa yang artinya kegilaan. Dalam bahasa Indonesia, rabies sering juga disebut dengan anjing gila.

Rabies disebabkan oleh virus rabies yang masuk ke keluarga Rhabdoviridae dan genus Lysavirus. Karakteristik utama virus keluarga Rhabdoviridae adalah hanya memiliki satu utas negatif RNA yang tidak bersegmen.

Anjing peliharaan Anda dapat tertular rabies dari air liur binatang lain yang terinfeksi. Umumnya hewan yang dapat menularkan rabies ke anjing adalah hewan liar seperti kelelawar dan rakun.

"Untuk mencegah hewan kesayangan terinfeksi rabies, jangan biarkan anjing bebas bermain di luar rumah tanpa pengawasan. Agar hewan tidak mudah keluar, ada baiknya pagar rumah dibuat tinggi dan tidak memiliki celah," kata dokter Nurman.

Ia menganjurkan untuk rutin melakukan vaksinasi pada anjing peliharaan, sejak dini.

"Kalau pelihara anjing, usahakan langsung dikasih vaksin pertama saat berusia 1,5 bulan. Setelah dua minggu atau satu bulan kemudian, setelah antibodi bekerja, berikan vaksin berikutnya. Jadi, ada satu botol vaksin khusus anjing yang bisa menjauhkan dia dari tujuh penyakit berbahaya," kata dokter hewan lulusan Universitas Syiah Kuala, Aceh, itu.

Hewan peliharaan yang sudah divaksin umumnya aman dari rabies. Ia juga menganjurkan agar pemilik membiasakan cuci tangan dengan sabun setelah bermain dengan anjing kesayangan.

 

Simak juga video menarik berikut :

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Tokso

Seperti dilansir dari Mayo Clinic, toksoplasmosis merupakan penyakit akibat infeksi parasit Toxoplasma gondii. Toksoplasmosis dapat menyebabkan gejala seperti flu pada kebanyakan orang. Untuk bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi dan untuk orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah, toksoplasmosis dapat menyebabkan komplikasi yang sangat serius.

"Toksoplasma merupakan penyakit yang ditransfer oleh kucing ke manusia. Kucing dapat terinfeksi tokso jika sering mengonsumsi makanan mentah. Tokso ditularkan oleh kucing melalui kotorannya, bukan dari bulunya," papar Nurman.

Untuk mencegah tokso, dia menganjurkan lebih memperhatikan tempat khusus untuk kotoran kucing.

"Kalau bisa, letaknya bukan di dalam rumah. Bisa di pekarangan, yang penting tempatnya terbuka. Kemudian bersihkan tempat kotoran 1-2 kali sehari dengan pasir khusus. Jangan lupa pakai sapu tangan dan masker untuk menghindari kontak langsung dengan kotoran kucing. Mandikan kucing dua hingga tiga kali dalam sebulan. Terakhir, jangan lupa beri vaksin," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

3. Kurap

Anjing dan kucing yang masih muda lebih sering menularkan penyakit. Kurap disebabkan oleh jamur yang membuat kulit bersisik.

Kurap dapat menular tidak hanya melalui sentuhan pada hewan yang terinfeksi, tapi juga dapat menular melalui selimut atau handuk hewan, juga melalui tanah yang mereka gunakan untuk buang air.

"Untuk mencegahnya, mandikan hewan peliharan 2 hingga 3 kali sebulan, lapisi sofa-sofa di rumah yang sering dijadikan tempat duduk hewan peliharaan dengan kain pelapis sehingga mudah untuk dicuci. Jauhkan tempat penjemuran handuk dari jangkauan hewan. Jemur pada tempat terbuka yang kena cukup sinar matahari untuk menghindari lembap," jelas dr Nurman.

Untuk lebih bagus lagi, cuci karpet dan seprai Anda seminggu sekali.

"Jangan biarkan hewan peliharaan masuk ke dalam kamar, apalagi sampai naik ke tempat tidur. Lebih baik memberikan hewan peliharaan tempat tidur khusus, ketimbang mengajak dia tidur dengan Anda dan anak," lontar dokter kelahiran 9 September 1970 itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.