Sukses

Stres Berlebihan Picu Datangnya 8 Penyakit Sepele Ini

Awasi stres Anda apabila tidak ingin alami penyakit-penyakit sepele seperti ini.

Liputan6.com, Jakarta Stres berlebihan bisa menyebabkan depresi bahkan gangguan kejiwaan. Namun, stres juga mampu menyebabkan beberapa masalah pada tubuh yang sebenarnya sepele, tapi cukup mengganggu.

Dilansir dari Reader's Digest, Rabu (14/2/2018), berikut ini beberapa masalah sepele yang muncul akibat stres dan cara menyembuhkannya.

1. Gatal-gatal

Gatal-gatal belum tentu disebabkan oleh alergi. Stres mungkin bisa menjadi salah satu penyebab tubuh Anda terkena gatal-gatal.

Ketika Anda mengalami stres berlebih, sistem kekebalan tubuh akan terganggu. Tubuh Anda akan melepaskan histamin untuk melawan perasaan tersebut. Jika stres tidak hilang, tubuh akan mengeluarkan reaksi alergi dan menjadi sebuah gatal-gatal.

Kulit juga bisa menjadi terganggu oleh hal-hal seperti sabun, dingin, panas, losion, atau deterjen. Hal ini bisa dikurangi dengan handuk dingin di daerah yang terkena gata. Jika tidak berhasil, minumlah antihistamin.

2. Berat badan naik turun

"Stres memicu pelepasan hormon kortisol. Mengganggu kemampuan tubuh memproses gula darah dan mengubah cara metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat yang dapat menyebabkan penambahan atau pengurangan berat badan," kata Shanna Levine, MD, perawat utama dan instruktur klinis di Icahn School of Medicine at Mount Sinai di New York.

Pola hidup juga bisa berubah ketika Anda dalam keadaan stres. Untuk itu, mengunyah kacang bisa membantu di sini. Protein akan membantu jika Anda terlalu banyak makan.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Pusing terus-menerus

Jika sering merasa pusing dan terjadi terus-menerus, ini mungkin karena Anda stres. Stres melepaskan zat kimia yang dapat menyebabkan perubahan pada saraf dan pembuluh darah di otak. Apabila sering migrain, stres dapat memperburuk hal tersebut.

Otot menjadi tegang saat stres dan ini menyebabkan sakit kepala. Jika Anda tidak ingin mengonsumsi ibuprofen, oleskan minyak lavender atau minyak peppermint ke pelipis kepala ketika pusing.

4. Mulas

Stres bisa mengganggu fungsi pencernaan Anda. Hal ini karena tubuh memproduksi lebih banyak asam di pencernaan. Ini bisa memperlambat pengosongan makanan dari perut, yang menyebabkan gas dan juga rasa kembung. Bahkan, ini bisa membuat kontraksi pada usus dan menyebabkan keram dan diare," kata Deborah Rhodes, MD, seorang dokter dari Mayo Clinic.

Untuk atasi hal ini, Anda bisa menggunakan teh jahe atau obat sakit perut.

 

3 dari 4 halaman

5. Sering flu atau kedinginan

 

Stres menekan sistem kekebalan tubuh yang membuat Anda mudah sakit. "Ketika orang stres, mereka sakit. Bisa karena pilek atau kedinginan. Ini muncul karena sistem imun tidak bisa melawan virus," kata Dr Levine dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh.

Survei yang mereka lakukan menunjukkan, mereka yang menghadapi tekanan dua kali lebih sering, lebih mungkin sakit ketimbang mereka yang memiliki sedikit masalah. Untuk mengatasi hal tersebut, suplemen dengan zinc atau pelega tenggorokan dapat mengurangi rasa dingin.

Meditasi, olahraga teratur, dan banyak tidur mampu membantu menghilangkan stres dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

6. Jerawat

Saat stres, tubuh memompa lebih banyak hormon seperti kortisol, yang menyebabkan kelenjar kulit menghasilkan lebih banyak minyak. Minyak berlebih ini bisa menyebabkan jerawat ketika masuk dalam folikel rambut ditambah dengan kotoran dan sel kulit mati.

Untuk mengatasi ini, krim yang mengandung benzoyl peroxide atau asam salisilat bisa membersihkan jerawat jika dioleskan secara teratur. cuci muka dengan teh hijau atau, mengoleskan lidah buaya juga bisa dilakukan. sifat antibakteri mereka dapat meningkatkan penyembuhan.

 

4 dari 4 halaman

7. Susah konsentrasi

Stres bisa menyebabkan penyakit mental. Terlalu banyak hormon stres dapat membuat lebih sulit fokus dan konsentrasi. Untuk itu, Anda harus berlatih untuk bisa lebih tenang dan menemukan fokus Anda kembali.

8. Rambut rontok

Stres mampu mendorong banyak folikel rambut ke dalam sebuah fase untuk beristirahat. Menurut Mayo Clinic, hal ini menyebabkan rambut-rambut tersebut rontok. Namun, begitu tingkat stres Anda kembali normal, rambut Anda mungkin akan tumbuh kembali normal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.