Sukses

Ternyata Ceker Ayam Punya Nilai Gizi yang Tinggi

Kerap disepelekan, ternyata ceker ayam punya nilai gizi yang tinggi. Apa itu?

Liputan6.com, Jakarta Kabar gembira bagi Anda para penggemar ceker ayam. Meski nikmat dan menciptakan sensasi yang berbeda ketika menyantapnya, Anda mungkin kerap menganggap salah satu bagian tubuh unggas ini tidak memiliki manfaat bagi tubuh. Ternyata, anggapan ini salah besar.

Ketua Bidang Riset Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ISAGI), Dudung Angkasa, S.Gz M.Gz, mengungkapkan, ceker ayam memiliki nutrisi yang baik bagi kesehatan. Kandungan protein yang terkandung dalam ceker ayam tidak kalah tinggi jika dibandingkan dengan bagian tubuh yang lain.

"Tapi mengonsumsinya harus kontinu, dan kecenderungan orang makan ceker itu kan dalam jumlah banyak. Itu baik untuk tubuh," ujar Dudung saat diwawancarai Health Liputan6.com, Kamis (8/2/2018).

Dudung juga menjelaskan jika ingin memenuhi kebutuhan protein dalam tubuh, Anda dapat mengonsumsi ceker ayam selama dua kali sehari.

"Tubuh kita memerlukan pertumbuhan dan regenerasi sel. Ceker ayam dapat membantu memenuhi kebutuhan tersebut," kata Dudung menjelaskan.

 

Saksikan juga video berikut ini :

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ceker ayam juga ampuh penuhi kebutuhan mereka yang mengalami gizi buruk

Ketua Bidang Riset ISAGI, Dudung Angkasa, S.Gz., M.Gz., menceritakan kisah sebuah kampung yang mengalami gizi buruk. Kejadian ini terjadi sekitar tahun 1980-an, di mana salah satu kampung di daerah Jawa Barat mengalami gizi buruk karena kesulitan bahan pangan.

Di sisi lain, di kampung yang berbeda dengan kesulitan yang sama, namun kondisinya berbeda. Meski kekurangan bahan pangan, mereka tetap dapat hidup dengan status gizi kurang, atau lebih baik dari kampung sebelumnya."Setelah ditinjau, ternyata kampung yang gizi masyarakatnya lebih baik ini mengonsumsi ceker ayam," ungkap Dudung.

Dari cerita tersebut, Dudung ingin menyampaikan bahwa tidak semua masalah kekurangan gizi harus dipenuhi dengan mengharapkan bantuan makanan dari luar.

"Dengan memanfaatkan kearifan lokal yang ada, malah bisa mempertahankan atau justru meningkatkan status gizi dalam jangka panjang," tutup Dudung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.