Sukses

Bikin Heboh, Ahli Biomedis Suntik Diri dengan Obat Tak Teruji

Membuat heboh Facebook, CEO Aaron Traywick suntik dirinya sendiri dengan obat herpes tidak teruji.

Liputan6.com, Jakarta CEO dari sebuah startup biomedis, Aaron Taywick, menyuntikkan dirinya sendiri dengan sebuah suntikan untuk perawatan herpes yang bahkan belum teruji pada Minggu, 4 Februari 2018.

Dilansir dari Live Science pada Rabu (7/2/2018), Traywick menyiarkan semuanya ke Facebook.

Dia memuji hasil eksperimennya sendiri pada Buzzfeed untuk meningkatkan transparasi ilmiah dan menggerakan ilmu pengetahuan agar lebih maju.

Namun, ahli biomedis mengatakan, membuat dirinya sendiri sebagai kelinci percobaan tidak dapat menunjukkan sebuah hasil karya dan tentu saja tidak bisa membuktikan keamanan obat herpes yang ditemukannya itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengotori ilmu kedokteran

Dr. William Schaffner, spesialis penyakit menular dari Vanderbilt University Medical Center mengatakan, dia tidak bisa berkomentar mengenai percobaan Traywick secara khusus.

"Ilmu kedokteran telah dikotori, seperti yang mereka katakan, dengan eksperimen individual dan rangkaian kasus kecil yang terlihat sangat optimistis, namun ternyata tidak valid," kata Schaffner.

3 dari 3 halaman

Percobaan Ilegal pada HIV

Aaron Traywick sendiri adalah CEO dari Ascendance Biomedical. Startup kecil yang tahun lalu melakukan demonstrasi langsung mengenai terapi perawatan gen untuk HIV. Terapi ini bertujuan untuk mengubah DNA individu agar sel tubuh mampu melakukan pengobatan mandiri.

Percobaan ini mendapat peringatan dari Food and Drug Administration (FDA). Peringatan ini dikeluarkan setelah percobaannya pada seorang pengidap HIV, Tristan Roberts. Percobaan tersebut belum bisa menunjukkan keampuhan dari suntikan terap buatan Traywick.

Menurut FDA, penggunaan terapi gen semacam ini belum teruji. Studi klinis semacam ini membutuhkan pengujian yang lebih mendalam dan pengujian maupun penjualan ke manusia dianggap ilegal.

Walaupun begitu, Traywick sendiri sudah membandingkan dirinya sendiri dengan Jonas Salk, penemu vaksin Polio, dan Louis Pasteur, pengembang vaksin rabies, di hari Minggu lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini