Sukses

Waspada, Rokok Elektrik JUUL Lebih Sebabkan Kecanduan

Meski berbeda rupa, rokok elektrik punya bahaya yang sama yaitu menyebabkan kecanduan. Sama halnya dengan rokok elektrik JUUL.

Liputan6.com, Jakarta Rokok elektrik JUUL merupakan salah satu jenis rokok elektrik yang unik dan mudah digunakan. Berbentuk seperti USB, rokok elektrik mungil ini ternyata menimbulkan risiko kecanduan yang sama dengan rokok tembakau pada umumnya. Hal ini lantaran pod pada jenis rokok elektrik ini berisi cairan yang mengandung nikotin.

Dilansir Buzz Feed News, Rabu (7/2/2018), Satu pod mengandung nikotin sebanyak 59 mg/mL. Kandungan tersebut setara dengan sebungkus rokok tembakau. Selain mengandung nikotin, pod pada JUUL juga berisi campuran gliserol dan propilen glikol, asam benzoat, dan perasa.

Pod ini terdiri dari beberapa varian rasa, seperti fruit medley, creme brulee, cool mint, mango, dan virginia tobacco. Lain dengan rokok elektrik lainnya, pod atau yang sering disebut tank berisikan cairan pada JUUL hanya dikeluarkan oleh produsen tunggal. Pada umumnya, pada rokok elektrik lainnya, cairan dapat dibeli dengan berbagai merek.

Hingga saat ini, rokok elektrik berjenis JUUL ini baru beredar di Amerika Serikat. Satu perangkat JUUL dan pod-nya dibanderol seharga US$50.99 hingga US$65.99. Dengan harga tersebut, Anda akan mendapatkan satu unit rokok elektrik JUUL bersama satu paket berisi empat pod.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

JUUL dibuat agar orang dewasa berhenti merokok

Seorang Chief Administrative Officer JUUL, Ashley Gould, mengungkapkan produk rokok elektrik ini diluncurkan guna membuat para perokok dewasa berhenti merokok. Mengutip dari Buzz Feed News, Gould merasa JUUL menjadi salah satu alternatif yang menarik. Selain desainnya yang kecil, rokok elektrik ini tetap memberikan asupan nikotin bagi mereka.

"Kami yakin bahwa lebih dari 500.000 perokok telah menggantikan rokok dengan JUUL, namun jumlahnya masih terus bertambah," tutup Gould, mengutip laman Buzz Feed News.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini