Sukses

Jakarta Banjir, Apa Saja Bahaya dalam Airnya?

Waspada, ada banyak bakteri, sampah, dan limbah yang ikut terseret saat banjir melanda.

Liputan6.com, Jakarta Banjir melanda beberapa titik di DKI Jakarta serta beberapa wilayah. Orang yang terkena dampak banjir sebaiknya tidak bermain dengan air banjir karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Mengutip Reader's Digest, Selasa (6/2/2018), di air banjir terdapat potongan sampah, bahan kimia, limbah, dan kotoran. Namun, itu hanya yang terlihat saja. Bisa ditemukan bakteri berbahaya yang terkandung dalam air banjir.

Kerap ditemukan patogen seperti Cryptospridium, kolera, E-Coli dan bakteri lain yang biasa ada pada kerang atau bahan berbahaya seperti mengutip laman ABC News.

Selain itu, aliran deras banjir bisa masuk ke rumah dan membawa potongan benda-benda tajam yang bisa bikin luka. Apabila terjadi seperti ini, luka harus dijauhkan dari air yang terkontaminasi.

Penting juga diketahui banjir merupakan tempat berkembang biak nyamuk dan berisiko membawa penyakit. Salah satu penyakit yang kerap muncul saat banjir adalah leptospirosis. Penyakit ini berasal dari air seni tikus yang terinfeksi.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lakukan ini bila terpapar air banjir

Apabila sudah terlanjur bersentuhan dengan banjir, pastikan untuk segera membersihkan bagian tubuh tersebut. Sebaiknya segera cuci dengan sabun untuk menghindari dari paparan infeksi atau bakteri.

Dokter spesialis penyakit dalam dari RS Cipto Mangunkusumo, Ari Fahrial Syam, beberapa saat lalu juga mengingatkan mereka yang terkena banjir berusaha menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, segera bersihkan lokasi usai banjir surut dengan menggunakan antiseptik.

"Perhatikan agar memakai pelindung diri bagi orang yang bertugas membersihkan lumpur pasca banjir tersebut," pesan Ari. 

Pelindung diri meliputi masker, sarung tangan dan memakai sepatu boot. Hindari luka yang dapat berpotensi masuknya kuman.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.