Sukses

Korban dari Murid Aniaya Guru Tinggalkan Istri Sedang Hamil

Peristiwa murid aniaya guru memang terasa memilukan, lantaran diketahui korban bernama Budi meninggalkan istri yang sedang hamil lima bulan.

Liputan6.com, Jakarta Peristiwa murid aniaya guru sampai tewas ini memang menggegerkan publik. Kabar duka dari kabupaten Sampang, Jawa Timur tersebut semakin menyedihkan lantaran guru seni tersebut diketahui telah meninggalkan seorang istri yang sedang hamil.

Dilansir Jawa Pos, Sabtu (3/2/2018), Kadispendik (Kepala Dinas Pendidikan) Jawa Timur, Saiful Rachman mengungkapkan guru bernama Ahmad Budi Cahyono itu meninggalkan istrinya yang sedang mengandung lima bulan.

Meski sempat muncul kabar bahwa istri korban mengalami keguguran karena syok, tapi Dispendik Jatim memastikan bahwa kabar yang beredar tersebut tidak benar.

Namun demikian, seorang dokter spesialis kandungan, Prof. Dr. dr. Ali Sungkar, SpOG(K), menjelaskan kondisi kehamilan sangat dipengaruhi oleh faktor psikis. Dalam kasus tersebut, bukan tidak mungkin istri dari korban kasus murid aniaya guru ini mengalami keguguran.

"Iya sangat mungkin, karena kondisi psikis berpengaruh besar terhadap kehamilan dan tumbuh kembang janin," terang Ali saat diwawancarai Health Liputan6.com, Jumat (3/2/2018).

Ali menyebutkan ketika drop atau stres, terjadi pelepasan hormon kortisol, yang menyebabkan terjadinya kontraksi pada rahim. Hal ini berakibat fatal yakni keguguran dan kelahiran prematur.

"Oleh sebab itu, butuh pendampingan bagi si ibu (istri dari korban murid aniaya guru tersebut), agar tidak terjadi kontraksi dan mengakibatkan keguguran," ujar Ali.

 

Simak juga video berikut ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus Guru Dianiaya Murid Diharapkan Jadi yang Pertama dan Terakhir

Kadispendik Jatim, Saiful Rachman menyesalkan peristiwa ini terjadi. Guru bernama Achmad Budi Cahyono ini dikenal sebagai sosok kepala keluarga yang pekerja keras. Pria yang tutup usia pada umur 27 tahun itu menghidup keluarganya dengan gaji 300 hingga 400 ribu rupiah sebagai pengajar ekstrakulikuler di sekolahnya.

Saiful pun mengharapkan agar kasus serupa tidak terjadi lagi. Kasus murid aniaya guru ini diharapkan menjadi yang pertama dan terakhir kalinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.