Sukses

Demam Film Dilan 1990, Pacar Berubah Romantis Dikira Selingkuh

Coba tunjuk tangan siapa yang sudah menonton film Dilan 1990? Sudah sah mengidolakan Dilan dan menggeser posisi Rangga di AAdC?

Liputan6.com, Jakarta Pandangan miring tertuju ke Iqbaal Ramadhan di awal kemunculan trailer film Dilan 1990.

Sejumlah pembaca novel karya Pidi Baiq merasa mantan personel CJR ini kurang pantas mendapat peran sebagai Dilan.

Kurang gahar, kata mereka. Iqbaal terlalu unyu memerankan sosok anak SMA gahar yang dijuluki panglima tempur, tukang berantem, tapi di sisi lain Dilan adalah laki-laki romantis.

Dilan punya cara sendiri supaya tambatan hati yang dia kejar bisa bertekuk lutut.

Alih-alih membenci, tidak sedikit mereka yang skeptis itu banting setir memuji kepiawaian Iqbaal memainkan peran sebagai Dilan. Bahkan mereka terlanjur jatuh hati, tidak lama setelah keluar gedung bioskop usai menonton film Dilan 1990.

"Saat Falcon mengumumkan siapa pemeran Dilan, memang agak syok. Lho, kok Iqbaal? Kenapa bukan Jefri Nichol atau Adipati Dolken? Mereka tampak lebih gahar dan romantis ketimbang Iqbaal," kata Evindya saat berbincang dengan Liputan6.com pada Kamis, 1 Februari 2018.

Pandangan ini Dya sampaikan bukan karena membenci (haters) Iqbaal. Harap maklum, film Dilan 1990 garapan Fajar Bustomi dan Pidi Baiq ini dibuat setelah tenar sosok Nathan (Jefri Nichol) dan Salma (Amanda Rawles) lewat film Dear Nathan.

Tak lama berselang, muncul pula sosok Yudhis (Adipati Dolken) yang berhasil mencuri perhatian para penikmat film Indonesia lewat peran anak SMA yang posesif. Ikatan yang tercipta antara Yudhis dan Lala (Putri Marino), dirasa pas dan tidak berlebihan.

"Wajar dong kalau saya, yang tentu saja punya imajinasi sendiri akan sosok Dilan ini, berharap Nichol atau Adipati yang mendapat peran sebagai Dilan," kata Dya menambahkan.

Namun, Dya merasa bersalah setelah menganggap sepele Iqbaal yang ternyata bermain sangat bagus di film Dilan 1990.

"Saya jadi pengin jadi Milea, biar digombalin melulu sama Dilan," kata Dya.

Simak juga video menarik berikut : 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dilan dan Milea dari Film Dilan 1990 Idola Baru Remaja

Setujukah Anda jika kemudian Dilan dan Milea (Vanesha Presscilla) berhasil menggeser tokoh idola remaja ciptaan Mira Lesmana dan Riri Riza? Ya, siapa lagi kalau bukan Cinta dan Rangga.

Demam Dilan kemudian melanda setelah booming film Dilan 1990 selama satu minggu ini. Seperti yang diucapkan Susan, sang pacar mendadak jadi Dilan, dengan segala gombalan 'sampah' yang sebenarnya enggak banget, tapi justru terdengar lucu.

"Cowok saya lebih enggak banget. Mendadak sok romantis. Saya juga bingung sebenarnya, dia demam Dilan atau malah menutupi sesuatu kalau dia lagi selingkuh?," kata Susan.

Menurut Susan, cowok kalau lagi selingkuh, tabiatnya bisa berubah drastis lebih romantis untuk menutupi bau tak sedap yang tertempel di badan. "Semoga saja tidak. Semoga dia jadi romantis karena habis nonton film Dilan 1990," kata Susan menambahkan.

3 dari 4 halaman

Yang Bisa Dicontoh dari Dilan, Setelah Demam Film Dilan 1990

Berdasarkan apa yang terlihat di film Dilan 1990 maupun yang tertulis di novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990, boleh ditarik benang merah bahwa banyak hal positif yang bisa dicontoh dari sosok Dilan ini.

Ega, misalkan. Karyawati perusahaan swasta ini menyukai kejujuran yang Dilan perlihatkan. Terutama soal kejujuran dia mengenai sosok Susi, siswi satu SMA yang pernah menaksir Dilan.

Dilan berupaya jujur agar Milea tidak menilai macam-macam. Semua mengenai kedekatan yang pernah terjadi antara dia dan Susi, Dilan ceritakan ke Milea.

Suatu hari Milea diberitahu bahwa Susi mencari Dilan yang sedang diskorsing. Selama kenal sama Dilan, Milea belum pernah sekalipun diceritakan soal Susi ini. Sampai pada akhirnya, Milea sendiri yang bertanya ke Dilan.

Muara dari percakapan antara Dilan dan Milea mengenai Susi seperti ini;

"Ngapain naik motor sama Susi?," tanya Milea.

"Nganter dia ke rumah sakit," jawab Dilan. Sebelum ini Dilan juga cerita bahwa dia pernah bersembunyi di lemari, karena Susi datang ke rumahnya sementara dia tidak mau menemui perempuan itu. Pada akhirnya, Susi hanya mengobrol sama bunda Dilan.

Di film Dilan 1990, sosok bunda diperankan oleh Ira Wibowo.

Kemudian, Milea yang penasaran bertanya kembali,"Kenapa emang?".

Dengan santai Dilan menjawab,"Ayahnya dibawa ke rumah sakit. Jadi, harus buru-buru."

Milea lega mendengar jawaban Dilan. Sebagai laki-laki tentu saja Dilan sadar, tetap ada kecemburuan, walaupun sedikit, di hati Milea.

Dilan punya alasan tetap mau mengantar Susi, sekalipun tidak punya rasa apa-apa. Jawaban ini cukup menohok, dan dirasa Ega cukup membuat dia sebagai pembaca terhanyut akan kebaikan sosok Dilan.

"Tidak mencintai, tidak berarti membencinya,"

Kalimat ini yang Dilan sampaikan ke Milea.

"Dari sini saja kita dibikin untuk percaya, Dilan ini berusaha jadi cowok jujur dan terbuka sama pasangannya," kata Ega.

4 dari 4 halaman

Iqbaal, Fans Baru Setelah Film Dilan 1990

Ada Ninta Fryani, mantan jurnalis gaya hidup metropolitan, yang memiliki pendapat senada dengan Ega.

Sama satu lagi. Ninta berpendapat kalau Dilan adalah sosok laki-laki yang menunjukkan bahwa sayang sama seseorang, enggak perlu banyak kata-kata. Langsung dengan aksi nyata.

"(Milea) sakit, enggak dibilang cepat sembuh atau 'aku tengokin ya', tapi langsung kirim Bi Asih," kata Ninta.

Buat Anda yang mungkin belum membaca novel atau menonton film Dilan 1990, yang dimaksud Ninta ini ketika Milea merasa kelelahan setelah pulang dari Jakarta, menemani teman-teman yang sedang mengikuti acara Cerdas Cermat di TVRI.

Dilan berujar kepada Milea untuk menemuinya. Milea pun semringah karena sang panglima tempur mau datang ke rumah, menjenguknya.

Namun, siapa sangka, bukan Dilan yang muncul, melainkan sosok perempuan tua bernama Bi Asih, yang sengaja Dilan datangkan untuk memijat Milea.

Sementara Nanik Sundari berpendapat, Dilan memiliki kejujuran dan komitmen pantang menyerah yang patut diapresiasi. Cara dia menyayangi cewek benar-benar tulus, romantis, dan Dilan pun dapat menyelesaikan masalah tanpa amarah.

Dilan juga berani mengungkapkan kebenaran meskipun kebenaran itu dilanggar oleh orang yang usianya lebih tua dari dia.

"Aku terperangah ketika adegan kerah baju Dilan ditarik Pak Surapto, kemudian disidang di ruang kepala sekolah," kata Sundari.

Dari sifat-sifat ini yang membuat para perempuan ini tak bisa lupa dengan sosok Dilan. Mereka juga jadi fans berat sama Iqbaal setelah menonton film Dilan 1990.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.