Sukses

Kini Ada Aplikasi untuk Ortu dari Anak dengan Gangguan Bicara

Sebuah aplikasi yang berisi bimbingan profesional untuk orangtua dengan anak gangguan bicara sudah hadir. Namanya Spokle.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah aplikasi yang berisi bimbingan profesional untuk orangtua dengan anak gangguan bicara sudah hadir. Spokle, itu nama aplikasi yang sudah dipakai ribuan orangtua dengan anak gangguan bicara di Asia Pasifik ini.

Aplikasi Spokle ini mulai diluncurkan pada 2017 dan kini sudah digunakan di Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Selandia Baru, dan Australia. Pendiri aplikasi, Elizabeth Yunarko, bekerja sama dengan terapis wicara profesional asal Australia dan Selandia Baru dalam membuat konten-konten video di Spokle.

"Jadi aplikasi ini untuk anak yang mengalami kendala komunikasi atau communication disorder. Kendala komunikasi itu ada macam-macam. Autisme , asperger, language delay, gangguan dengar itu semua berdampak ke komunikasinya," kata Elizabeth.

Kehadiran aplikasi Spokle tak bisa lepas dari perjumpaan Elizabeth beberapa tahun lalu dengan seorang ibu yang memiliki anak speech delay. Ibu tersebut harus bolak-balik dari rumahnya di Kalimantan Tengah ke Surabaya, Jawa Timur agar anaknya bisa mendapatkan terapi bicara.

"Dia cerita harus terbang dari Kalimantan Tengah ke Surabaya demi terapi anaknya. Dia pergi hanya sendirian bersama anaknya, sementara ada anak lain yang ditinggal di Kalimantan," kata Elizabeth.

"Dan terapi untuk kasus seperti ini tidak bisa hanya sekali dua kali pertemuan. Pada saat itu, saya merasa harus berbuat sesuatu. Sesuatu yang bisa diakses cepat dan mudah," katanya saat berbicara tentang aplikasi Spokle di Indonesia-Australia Digital Forum di Jakarta, Rabu (31/1/2018).

 

 

Saksikan juga video menarik ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Aplikasi bentuk video

Wanita dengan latar belakang pendidikan di bidang sains University of New South Wales ini kemudian melakukan market survei. Lalu, Elizabeth juga meminta masukan dari orangtua yang anaknya memiliki gangguan bicara serta para terapis wicara.

Hingga akhirnya pada Maret 2017, Spokle diluncurkan. Aplikasi ini berisi aneka materi video yang bisa keluarga lakukan pada anak mereka yang mengalami gangguan bicara.

"Program video dibuat bertahap, jadi dari mulai pondasi awal komunikasi sampai program sensori. Semuanya itu dalam bentuk video singkat yang mudah diikuti orangtua," kata wanita berkaca mata ini ke Health-Liputan6.com.

Tutorial terapi pun sengaja dipilih yang mudah dilakukan tanpa alat atau materi khusus. Melainkan dari aktivitas sehari-hari yang biasa dijalani.

Orangtua yang sudah mempratikkan terapi ini juga ikut serta mengunggah video. Bila ada beberapa kesalahan dalam terapi itu, terapis wicara akan memberikan komentar kesalahan apa dibuat sehingga orangtua lain bisa turut mempelajarinya. 

3 dari 3 halaman

Terapi berbasis keluarga

Kehadiran Spokle diharapkan bisa membantu keluarga yang sulit mendapatkan akses terapi bicara yang biasanya ada di kota-kota besar saja. Dengan begitu, mereka tidak perlu bolak-balik ke lokasi terapi yang jauh.

Walau begitu, kehadiran Spokle bukan berarti bisa menggantikan anak berkonsultasi dan menjalani terapi dengan pihak profesional. “Ini tidak menggantikan terapi yang ada. Ini hanya membantu, bagi yang sulit dapat akses,” katanya.

Aplikasi Spokle bisa diunduh lewat ponsel pintar. Keanggotaan di bulan pertama gratis, lalu selanjutnya berbayar sekitar Rp 250 ribu/bulan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini