Sukses

Lewat Gambar, Orang Papua Jadi Lebih Paham Kesehatan

Praktisi kesehatan, Nurlely Bethesda Sinaga menjelaskan, metode sosialisasi kesehatan melalui gambar mudah dimengerti orang Papua

Liputan6.com, Jakarta Para tenaga kesehatan di Papua memperkenalkan nama-nama penyakit, gejala, dan cara penanganan penyakit melalui gambar pada masyarakat di daerah tersebut, terutama di Pegunungan Tengah. Ternyata cara sosialisasi kesehatan dengan cara tersebut cukup efektif. 

Praktisi kesehatan Nurlely Bethesda Sinaga menjelaskan, metode sosialisasi kesehatan melalui gambar mudah dimengerti orang Papua.

"Mereka lebih bisa menangkap penjelasan lewat gambar. Kalau hanya menggunakan tulisan saja, mereka tidak paham. Ini karena penerimaan mereka lebih ke audio visual," jelas Nurlely dalam acara diskusi "Kesehatan dan Angka Harapan Hidup" di Diskusi Kopi, Jakarta, Selasa (30/1/2018).

Kepada Health Liputan6.com, Nurlely mengatakan, seberapa efektifnya sosialisasi kesehatan, tergantung dari cara menyampaikannya. Hal tersebut memang menjadi tantangan para tenaga kesehatan di lapangan.

Jika tidak disampaikan dengan bahasa dan gambar yang mudah dimengerti, maka masyarakat Papua sulit juga memahaminya. 

 

Saksikan juga video berikut ini: 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gambar harus mudah dimengerti

Nurlely memberi contoh soal anak di Papua, Pegunungan Tengah, yang sakit demam. Orangtua rupanya tidak tahu nama gejala penyakitnya. Kemudian orangtua diberi gambar gejala penyakit.

"Untuk sakit demam itu kita buat gambarnya berupa orang yang lagi pegang kening, lalu di atas kepalanya ada uap. Nah, baru mereka paham, 'Oh, iya, anak saya, sakit itu," ungkap Nurlely.

Gambar juga tercantum di formulir kesehatan, yang ada di puskesmas setempat. Saat sakit, formulir kesehatan, seperti gejala penyakitnya apa harus diisi.

"Mereka nanti mencontreng gambar sesuai gejala yang dialami. Kalau kita biasanya hanya selembar ngisi formulir, formulir kesehatan pakai gambar bisa sampai berlembar-lembar," tambah Nurlely.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.