Sukses

Berantas Obat Ilegal, BPOM Rangkul BIN dan Bea Cukai

BPOM membuat forum lintas sektor dalam rangka pemberantasan obat ilegal dengan Badan Intelijen Negara dan Dirjen Bea Cukai.

Liputan6.com, Jakarta BPOM RI (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia) membuat forum bertajuk "Aksi Nasional Lintas Sektor Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat". Forum ini merupakan tindak lanjut dari pencanangan aksi nasional tersebut oleh Presiden RI, Joko Widodo, pada 3 Oktober 2017 silam.

Salah satu pihak yang turut ambil bagian dalam kerjasama lintas sektor adalah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Pihak tersebut akan perkuat kinerja BPOM dalam hal penindakan, yang turut melibatkan BIN (Badan Intelijen Negara), Kejaksaan Agung, dan Kepolisian.

Salah satu yang menjadi fokus perhatian Dirjen Bea dan Cukai adalah masuknya bahan baku atau produk jadi melalui pelabuhan tikus. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi, menegaskan hal ini merupakan instruksi pimpinan, dalam hal ini Presiden RI, yang diterjemahkan sebagai aksi nasional.

"Pelabuhan tikus di Indonesia ini banyak sekali, baik yang itu perbatasan di laut maupun di darat, dengan Malaysia," ujar Heru, Jumat (26/1/2018).

Heru pun mengatakan dalam memperkuat sinergi dengan BPOM RI, dibutuhkan kerjasama juga dengan masyarakat.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Evaluasi Dilaksanakan 3-6 Bulan

Terkait dengan sinergi lintas sektor yang dilakukan oleh BPOM RI bersama pihak lain, Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito mengungkapkan akan melakukan evaluasi dalam tiga sampai enam bulan sekali. Dia mengatakan evaluasi ini bersifat koordinasi dan sharing, bukan pelaporan ke atasan.

"Karena setiap sektor kan punya peran masing-masing. Tapi kita sekarang bersinergi," ujar Penny.

Penny pun mengatakan dirinya akan melaporkan kinerja pada Presiden RI, Joko Widodo, karena aksi nasional ini merupakan instruksi langsung dari orang nomor satu di Indonesia ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.