Anak yang Terkena Gizi Buruk dan Campak Rentan Meninggal

Gizi buruk di Asmat — Pagi tadi, 11 anak dan balita pasien gizi buruk dievakuasi dari Kampung Atat, Distrik Pulau Tiga.

Liputan6.com, Jakarta Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk dan campak di Asmat, Papua telah renggut 68 anak per 23 Januari 2018. Mengapa banyak korban berjatuhan usai terkena gizi buruk dan campak Asmat?

Menurut Dewan Pembina Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) Fasli Jalil anak gizi buruk yang terkena suatu penyakit memiliki risiko meninggal lebih tinggi dibanding dengan asupan gizi cukup.

"Kalau anak kurang gizi lalu datang (terkena) penyakit, misalnya campak, 54 persen kemungkinan dia meninggal," kata Dewan Pembina Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) Fasli Jalil di Jakarta ditulis Kamis (25/1/2018).

Berbeda halnya bila gizi anak cukup, walau terkena aneka penyakit seperti diare, campak, malaria, ISPA cenderung mampu bertahan hidup. "Daya tahannya tinggi dan biasanya jarang jatuh pada kematian," tambah pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ini.

Bila suatu daerah terdapat banyak anak alami gizi buruk, selain dukungan pemberian makanan, pastikan juga anak-anak di wilayah itu mendapatkan imunisasi. Seberapapun jauh dan sulitnya akses, kata Fasli, anak-anak itu perlu mendapat imunisasi agar terlindungi dari beberapa penyakit.

"Jadi hanya sekali datang ke keluarga dengan segala cara, anak akan terlindungi dan tidak akan terkena campak walau anak itu kurang gizi karena sudah diimunisasi," papar Fasli.

Saksikan juga video menarik berikut:

2 dari 2 halaman

KLB gizi buruk dan campak di Asmat

Masyarakat Asmat sebenarnya telah terbebas dari KLB campak pada 2006. Setelah 12 tahun berlalu, wabah penyakit infeksi virus yang menyerang anak-anak itu kembali menghantui pada awal 2018. (Baca: Korban Berjatuhan, Dilema Darurat Gizi Buruk dan Campak di Asmat)

Mantan Direktur Rumah Sakit Umum (RSUD) Agats, Steven Langi, menduga wabah campak ini muncul saat pergelaran pesta budaya yang berlangsung pada akhir 2017.

"Kenapa bisa muncul lagi? Kemungkinan karena infaktor imunisasi (campak), yang tidak semua terimunisasi. Tahulah di Papua bagaimana," kata Steven Langi saat dihubungi Health-Liputan6.com pada Kamis, 11 Januari 2018.

Dia melanjutkan bahwa antisipasi sudah dilakukan pemerintah setempat. Bupati sudah memerintahkan untuk mengirim tim kesehatan ke distrik-distrik tempat penularan wabah campak terjadi.

Campak
Penyakit
Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus. Gejala campak berupa ruam merah pada seluruh tubuh yang disertai demam, batuk, dan pilek.
Lihat Selengkapnya
Campak
Gizi Buruk
Penyakit
Gizi buruk atau yang dikenal sebagai kwashiorkor dalam dunia medis, merupakan salah satu bentuk malnutrisi.
Lihat Selengkapnya
Gizi Buruk
KLB Asmat

Benedikta Desideria
Author
Aditya Eka Prawira
Editor

Anak yang Terkena Gizi Buruk dan Campak Rentan Meninggal

Gejala Campak, Penyebab, Cara Mengatasi, dan Cara Mencegahnya

Anak Sedang Terkena Campak Tak Dianjurkan Imunisasi, Masih Perlu Vaksinasi Jika Sudah Sembuh?

1,8 Juta Anak Indonesia Tidak Mendapat Imunisasi Rutin, Terancam Kena Campak hingga Polio

KLB gizi buruk dan campak di Asmat

Campak

Gizi Buruk

KLB Asmat

Video Terkini

powered by

Ketua Junior Doctors Network: Indonesia Satu-Satunya Negara yang Tak Gaji Mahasiswa PPDS

Cara Sederhana Cegah Gangguan Penglihatan pada Penderita Diabetes, Dokter Sarankan Ini

Pastikan Diabetes Terkontrol agar Tak Picu Masalah Kesehatan Lain, Termasuk Penglihatan

Remaja Hobi Makan Junk Food, Studi Ungkap Dampaknya pada Kesehatan Otak

Perhatikan Hal-Hal Ini Sebelum dan Sesudah Perawatan Wajah agar Glowing Maksimal

Mimpi Meninggal Dunia, Artinya Tidak Seseram Dibayangkan

Soal Baju Adat Sebagai Seragam Sekolah, Komisi E DPRD DKI: Jangan Bebani Siswa dan Orangtua

Terungkap Pesan Terakhir Babe Cabita Sebelum Meninggal, Ingin Sembuh dan Melihat Surganya Secara Utuh

Banyak Calon Dokter Spesialis dengan Gejala Depresi, PB IDI Singgung soal PPDS yang Tak Digaji

Kata Label Antenna soal Lee Mi Joo Pacaran dengan Atlet Song Bum Keun

2 Fenomena Ini Jadi Pertanda Turunnya Nabi Isa ke Bumi Jelang Hari Kiamat

Pemalsuan Dokumen Caleg Nasdem Bone Bolango Terbongkar, 3 Orang Jadi Tersangka

Amsterdam Batasi Kapal Pesiar Berlabuh hingga Larang Pembangunan Hotel Baru untuk Tekan Overtourism

UAH: Jangan Asal Ubah Tampilan Fisik, Tubuh Kita Sudah Presisi

PKS Tunjuk Imam Budi Hartono Maju Pilkada Depok, SK Sudah Terbit

6 Kejanggalan Misteri Pembunuhan Sadis di Palembang, Ada Chat Pelaku dengan Suami Korban

Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 20 April 2024

Polisi Ungkap Kondisi Mengenaskan 7 Korban Meninggal Kebakaran Ruko Bingkai Mampang Jaksel

Misteri Ya'juj Ma'juj yang Muncul Jelang Kiamat, Kenapa Dikaitkan dengan Bangsa Mongol?

Coba Perkosa dan Begal Penumpang, Pengendara Ojol di Tanjungpinang Ditangkap

Kreator Konten Kegirangan Ketemu Anies Baswedan, Langsung Bikin Karya Spesial di Pesawat

Menpan RB: Semua Kementerian Akan Pindah ke IKN Secara Bertahap

Tas Cantik dari Rumput Purun Dijual Sampai ke Irak

Aksi Heroik Karyawati Minimarket di Semarang Tahan Pencuri Hingga Terseret Sepeda Motor