Sukses

Kisah Kelam Hidup Virginia Woolf, Sosok Google Doodle Hari Ini

Sosok Google Doodle hari ini Virginia Woolf mengakhiri hidup dengan cara tragis, yakni bunuh diri di usia 59.

Liputan6.com, Jakarta Mesin pencari raksasa Google kembali menampilkan sosok Google Doodle hari ini. Dia adalah Virginia Woolf. Penulis novel kenamaan Inggris yang lahir 25 Januari 1882 itu mengakhiri hidup dengan cara tragis, yakni bunuh diri di umur 59 tahun.

Saat masih hidup, Virginia Woolf, sosok di Google Doodle hari ini, tumbuh di keluarga kaya. Ayahnya Sir Leslie Stephen adalah sejarawan dan penulis. Sementara sang ibu Julia Prinsep Stephen adalah model yang juga perawat, seperti mengutip laman Biography, Kamis (25/1/2018).

Virginia memiliki tiga saudara kandung dan empat saudara tiri yang hidup satu atap di Kensington, Inggris. Namun, ada saudara tiri yang melakukan pelecehan seksual pada dirinya saat masih kecil, sehingga membuatnya trauma seperti dituliskan dalam otobiografi A Sketch Of The Past.

Sisi gelap hidupnya tak berhenti sampai di situ. Di usia 13, dia syok atas kematian ibunya yang meninggal mendadak karena demam rematik. Kejadian ini membuat kesehatan mentalnya makin tergoncang. Apalagi ditambah pada 1904 ayahnya meninggal dunia. 

 Saksikan juga video pilihan berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bunuh diri di usia 59

Virginia kemudian tumbuh dan berkembang layaknya wanita lain. Dia kemudian menemukan tambatan hati yang kemudian menjadi suaminya, Leonard. Tahu istrinya menunjukkan gejala depresi, Leonard selalu setia menemani Virginia.

Pernah Leonard melihat Virginia tampak putus asa ketika menuliskan naskah terakhir. Pada 28 Maret 1941, Woolf meninggal dengan cara tragis. Dia mengenakan mantel dan mengisi kantung dengan batu. Lalu berjalan ke Sungai Ouse untuk mengarungi air dan arus yang deras menyeretnya.

Pihak berwenang menemukan jenazah Virginia tiga minggu kemudian. Leonard meminta jenazah istri tercintanya untuk dikremasi. Saat itu popularitasnya menurun. Namun, namanya kembali naik ketika di 1970-an kala ada gerakan feminis. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.