Sukses

Yang Harus Kamu Tahu tentang Makanan Pesawat

Liputan6.com, Jakarta Makanan pesawat yang kita santap tidak benar-benar lezat dan jauh dari kata sehat. Segala yang tersaji di depan mata tidak seperti yang kita bayangkan selama ini.

Kecuali jika kamu duduk di kelas bisnis. Kamu sedikit lebih beruntung. Rata-rata makanan yang tersaji masih bisa dikategorikan makanan segar atau fresh from the oven.

Hal mengejutkan ini dibeberkan seorang perempuan yang mengaku pramugari melalui sebuah tulisan di thread Quora.

Seperti dikutip dari situs Daily Star dan News pada Selasa, 23 Januari 2018, perempuan bernama Shreyas P itu mengatakan bahwa makanan pesawat sangat tidak sehat dan tinggi kalori. Bahkan jika kamu memilih makanan mentah atau makanan untuk vegan.

"Makanan yang ada di nampan penumpang dibuat bukan di dapur, melainkan katering pesawat yang sudah dimasak 12 jam sebelum penerbangan. Ada juga yang sudah berhari-hari," tulis Shreyas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Makanan Pesawat Berupa Buah Tidak Benar-Benar Segar

Potongan buah yang terlihat segar pun sebenarnya sudah melewati "pengawetan". Shreyas menyebut ada industri khusus yang bertugas membuat makanan di pesawat terlihat layak dimakan.

Tulisan dari Shreyas ini didukung oleh sebuah fakta dari hasil studi yang dilakukan Environmental Protection Agency (EPA). EPA menemukan bahwa satu dari delapan maskapai penerbangan dunia gagal memenuhi standar dalam hal penyediaan air bersih.

Konon tidak ada awak kabin dan pilot yang mau minum air di pesawat. Mereka menghindari betul minum teh dan kopi saat sedang terbang.

"Petugas penerbangan tidak akan minum air panas di pesawat. Mereka tidak akan minum kopi biasa dan teh biasa," kata seorang pramugari berbeda kepada Business Insider.

 

3 dari 3 halaman

Makanan Pesawat Tinggi Lemak dan Garam

Pengarang buku Gastrophysics: The New Science of Eating, Charles Spence, telah mengemukakan bahwa makanan pesawat penuh garam dan gula.

Hanya saja, penumpang tidak menyadari akan hal itu. Maklum saja. Tekanan udara kabin bawah, udara kabin atas, dan suara bising dari mesin berkontribusi pada ketidakmampuan penumpang mencicipi dan mencium aroma minuman dan makanan pesawat.

"Makanan pesawat yang dimakan itu mengandung 20 sampai 30 persen gula dan garam," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini