Sukses

Dampak Hebohnya Video Porno Mirip Marion Jola bagi Anak

Video porno mirip Marion Jola diharapkan tidak sampai disaksikan anak-anak. Ini berbahaya untuk mereka.

JawaPos.com, Jakarta Video porno yang diduga diperankan Marion Jola alias Lala menambah daftar video asusila yang terjadi belakangan ini.

Sebelum heboh video itu, masyarakat Indonesia terlebih dulu digemparkan dengan video porno threesome dua anak kecil dengan wanita dewasa. Video itu pun viral.

Selama kurang dari satu bulan, dua video porno itu dengan cepat viral di media sosial (medsos). Bahkan tersebar cepat melalui grup-grup aplikasi pesan instan.

Beredarnya dua video porno itu memancing reaksi banyak pihak, termasuk pakar neuropsikologi Universitas Al Azhar Jakarta, Ikhsan Gumilar. Menurut dia, kasus-kasus tersebut telah menjadi masalah sosial yang sangat kronis.

"Menurut saya ini masalah sosial yang tingakatannya terus meningkat," ujar Ikhsan kepada  JawaPos.com, Rabu (17/1).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Video Porno Tersebar dengan Cepat

Ikhsan menjabarkan, perkembangan teknologi yang sangat pesat juga menjadi penyebab maraknya video porno tersebar di medsos.

Termasuk kemudahan dalam mengakses internet sering disalahgunakan oleh oknum nakal guna menyebar konten-konten negatif.

“Saya melihat kasus-kasus pornografi ini dipicu oleh kehadiran teknologi,” kata Ikhsan.

Menurut Ikhsan, banyaknya video porno tersebar di dunia maya bisa berdampak buruk terhadap anak-anak. Sebab, jika seorang anak melihat tayangan seperti itu, memori tersebut akan terserap oleh otaknya, sehingga tidak menutup kemungkinan anak itu akan menirukan adegan yang sama seperti di dalam tayangan.

 

3 dari 3 halaman

Dampak Buruk Video Porno untuk Orang Dewasa

Bahkan, untuk orang dewasa pun memiliki dampak buruk. Karena adanya video asusila yang melibatkan anak di bawah umur dapat menstimulasi seseorang untuk melakukan orientasi seks dengan anak kecil yang jelas-jelas dilarang.

"Kayak domino efeklah, satu dibuka dan menyebar mulai dari video, efeknya luar biasa," kata Ikhsan.

Oleh karena itu, Ikhsan berharap ada langkah kongkret dari pemerintah guna mencegah konten-konten negatif seperti ini terus merajalela.

Pasalnya, jika tidak segera dibersihkan, tidak menutup kemungkinan masyarakat yang melakukan seks bebas akan terus meningkat.

"Jika ini terus berkelanjatuan maka tidak menutup kemungkinan orang-orang yang melakukan tindakan pornografi baik yang direkam atau tidak akan terus bertambah," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini