Sukses

Ancaman di Balik Penyakit yang Serang Otak Ini

Penyakit yang menyerang otak, spinocerebellar ataxia, merupakan sebuah kondisi yang dapat mengancam jiwa.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit spinocerebellar ataxia masih terdengar asing di telinga kita. Penyakit ini bisa memengaruhi bagian otak kecil yang berfungsi mengatur keseimbangan. 

Namun, ketika ada seseorang terkena spinocerebellar ataxia, pasien itu akan kehilangan koordinasi karena penyakit degeneratif ini bersarang di sistem saraf. 

Setiap orang punya gejala ataxia yang tak sama. Gejala bisa timbul secara perlahan selama bertahun-tahun, tapi juga bisa memburuk dalam hitungan bulan.

Gejala yang mudah sekali dilihat adalah bicara pelo, sulit makan, gerakan mata tidak normal, sulit berjalan, dan tremor, karena semua kondisi ini punya keterikatan dengan otak.

dr. Rio Aditya/Klik Dokter

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jenis Penyakit Ataxia yang Serang Otak

Salah satu jenis ataxia yang bersifat genetik adalah spinocerebellar ataxia (SCA). SCA merupakan penyakit degeneratif dan progresif artinya dapat memburuk seiring waktu.

Penyakit ini memengaruhi otak kecil, batang otak, dan beberapa bagian lainnya dari sistem saraf pusat. Karena itulah, penyakit ini akan berdampak pada koordinasi saraf dan otot tubuh.

Seperti ataxia, tanda dan gejala SCA juga bervariasi. Contohnya, jika terdapat gangguan fungsi motorik dari batang otak, maka gejala yang muncul adalah atrofi lidah yang menyebabkan sulit menelan, kelemahan otot-otot wajah, dan kedutan otot wajah.

Pada gangguan fungsi motorik lainnya, bisa terjadi spastisitas (otot menjadi kaku) dan hiperrefleksia (refleks otot rangka) sehingga penderita akan merasa lunglai dan sering terjatuh. Hingga kini, para peneliti masih mencoba mencari tahu penyebab utama dari SCA.

Untuk menegakkan diagnosis SCA, diperlukan wawancara medis yang sangat lengkap meliputi riwayat penyakit, riwayat penyakit keluarga, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan neurologis. Bila diperlukan, beberapa tes laboratorium dapat dilakukan untuk mencari kemungkinan penyebab lainnya.

Jika Anda curiga memiliki spinocerebellar ataxia, jangan ragu untuk segera menemui dokter spesialis saraf agar dapat dilakukan penanganan yang tepat. Ini untuk mencegah berkembangnya penyakit menjadi terlalu jauh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini