Sukses

Keseringan Tahan Bersin dengan Jepit Hidung, Pria Ini Sekarat

Seorang pria dilaporkan sekarat karena terlalu sering menahan bersin dengan cara menjepit hidung dan menutup mulut

Liputan6.com, Jakarta Jika Anda kerap menahan bersin dengan menjepit hidung dan menutup mulut agar tidak bersuara keras, perhatikan saran dari seorang pria berumur 34 tahun di Inggris, yang mengalami kerusakan pada bagian tenggorokan saat mencoba menahan bersin.

Berdasarkan sebuah laporan dari jurnal BMJ Case Report, pria yang tidak disebutkan namanya itu pada akhirnya mesti dirawat di rumah sakit, karena dia nyaris tak dapat berbicara dan menelan setelah mencoba menahan bersin. 

Menahan bersin dengan cara menekan hidung dan menutup mulut bisa menimbulkan sensasi nyeri di leher. Ini pula yang dialami pria 34 tahun itu. Lehernya bengkak dan dia mengaku amat menderita. 

Tidak ingin menahan sakit lebih lama, dia pergi ke rumah sakit, dan petugas memasukkan pria tersebut ke ruang gawat darurat. 

Seperti dikutip dari situs Livescience pada Selasa, 16 Januari 2018, hasil dari pemeriksaan dokter diketahui bahwa suara pria itu berdera saat menekan kulit pada kedua sisi leher, dan suara ini melebar sampai ke tulang rusuk.

 

Gejala ini, yang dikenal sebagai krepitus, bisa terjadi saat gelembung udara masuk ke lapisan jaringan di bawah kulit.

Simak video menarik berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gara-gara Menahan Bersin

Ketika dokter melakukan pemeriksaan CT scan, mereka melihat gelembung udara terjebak di bawah kulit pria itu. Kebanyakan di daerah leher, kata laporan tersebut.

Pemindaian juga menunjukkan gelembung udara di kompartemen dada di antara paru-paru, suatu kondisi yang dikenal sebagai pneumomediastinum.

Para dokter menentukan bahwa suara bersin yang tertahan itu telah merobek lubang di bagian bawah faring atau tenggorokannya, yang  terhubung ke kerongkongan.

Selama dirawat di rumah sakit, pria 34 tahun di Inggris itu, diberikan antibiotik karena risiko infeksi dari air mata. Dia juga diberi makan melalui tabung.

Air mata di faring paling sering terjadi saat orang mengalami trauma tumpul di leher, sebut laporan tersebut. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, hal itu bisa menimpa orang saat mereka muntah atau batuk berat. Dan dalam kasus ini, itu karena memaksa menahan bersin.

"Menghentikan bersin melalui pemblokiran lubang hidung dan mulut merupakan manuver yang berbahaya dan harus dihindari," kata para penulis.

 

3 dari 3 halaman

Inilah Akibatnya Menahan Bersin

Setelah dirawat selama tujuh hari, kondisi sang pria berangsur membaik. Dia sudah bisa menyantap makanan lunak. Tidak lama, dia diizinkan pulang, dan dua bulan setelah pulang ke rumah, dia mengaku tidak memiliki masalah kesehatan lagi.

 

Laporan tersebut diterbitkan 15 Januari 2018 di jurnal BMJ Case Reports.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.