Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Dokter Gigi Sosialisasikan Bahaya Seks Oral bagi Kesehatan Mulut

Aktivitas seksual menggunakan mulut ini kerap dilakukan sebagai variasi. Namun, ternyata oral seks dapat menyebabkan penyakit serius.

Liputan6.com, Jakarta Oral seks menjadi salah satu aktivitas yang cukup digemari oleh pasangan. Aktivitas seks menggunakan mulut ini memang memberikan sensasi yang berbeda dari biasanya.

Namun demikian, pernahkah Anda membayangkan bahwa ada bahaya yang mengintai dari aktivitas seks ini?

Dilansir New York Post, Jumat (12/1/2018), para ahli kanker bekerja sama dengan dokter gigi melakukan sosialisasi terkait hal tersebut. Mereka mengungkapkan bahwa oral seks dapat memicu risiko penyebaran human papillovirus (HPV), virus penyebab kanker mulut dan tenggorokan.

Data di Amerika Serikat menunjukkan bahwa persentase penyebaran HPV sebagai pemicu kanker di bagian belakang tenggorokan, pangkal lidah atau amandel melalui oral seks yaitu sebesar 70 persen.

 

Simak juga video berikut ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Topik sensitif

Profesor Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Florida Selatan, Ellen Daley, Ph.D. mengungkapkan bahwa dokter gigi atau ahli kebersihan gigi menjadi aktor utama dalam mempromosikan pencegahan HPV melalui seks oral.

Bentuk promosi yang bisa dilakukan, yakni ketika pasien melakukan perawatan gigi berkonsultasi dengan dokter.

Meski demikian, topik terkait penyebaran HPV melalui seks oral merupakan isu yang sensitif. Oleh sebab itu, perlu adanya pelatihan pada dokter gigi agar dapat menyampaikan topik tersebut dengan baik dan benar.

Bagi para pasangan yang gemar melakukan seks oral, sebaiknya berpikirlah ulang. Jangan sampai Anda yang menjadi penderita kanker mulut dan tenggorokan karena aktivitas seks ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.