Sukses

Sering-Sering Nyanyi Usai Melahirkan, Cegah Ibu dari Depresi

Nyanyi ampuh membantu mempercepat pemulihan ibu dari kondisi depresi pascamelahirkan.

Liputan6.com, Jakarta Ibu yang memperlihatkan gejala depresi usai melahirkan disarankan untuk sering-sering nyanyi. Entah itu lagu dangdut atau jazz sekalipun. Studi menunjukkan menyanyi mempercepat ibu pulih dari depresi pascamelahirkan (postnatal depression).

"Depresi pascamelahirkan membuat ibu dan keluarga dalam posisi sulit. Akan tetapi penelitian kami menunjukkan sebagian wanita yang nyanyi bersama buah hatinya bisa membantu mempercepat pemulihan saat-saat paling rentan dalam hidup," kata peneliti utama dari Centre for Performance Science, London, Rosie Perkins.

Fakta menarik ini terungkap lewat analisis 134 wanita di 40 minggu pertama menjadi ibu. Mereka kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Ada yang mendapatkan workshop menyanyi 10 minggu dan terapi depresi.

Mengutip Daily Mail, Rabu (10/1/2018) hasil studi menunjukkan baik ibu yang mendapatkan terapi depresi dan workshop menyanyi memperlihatkan manfaat yang serupa. Tidak ada perbedaan signifikan hasil diantara keduanya.

Yang berarti, menyanyi memiliki manfaat baik juga seperti layanan terapi depresi.

Studi yang dilakukan peneliti asal London tidak menyebutkan alasan menyanyi bisa mempercepat pemulihan. Bila berdasarkan studi sebelumnya, nyanyi membuat orang depresi mampu mengekspersikan emosi dan membantu relaksasi.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apa itu depresi pascamelahirkan?

Seperti namanya, ini adalah sebuah kondisi depresi yang terjadi pascamelahirkan. Gejala yang dialami di antaranya insomnia, hilang nafsu makan, merasa tak berguna, cemas, dan kesulitan membangun ikatan dengan bayi.

Durasi depresi pascamelahirkan berbeda dengan baby blues yang berlangsung di hari-hari pertama melahirkan dan paling lama satu bulan. Depresi pascamelahirkan lebih lama dari baby blues.

Di Inggris ada satu dari 10 wanita yang mengalami depresi pascamelahirkan. Kondisi ini perlu segera mendapatkan penanganan agar tidak semakin parah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.