Sukses

Endus Kemeja Pasangan Bisa Redakan Stres, Berani Coba?

Mencium kemeja pasangan tak semata membuat hati terasa dekat, tapi juga meredakan stres.

Liputan6.com, Jakarta Mencium kemeja pasangan tak semata membuat hati terasa dekat, tapi juga meredakan stres. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Kanada, hanya aroma romantis yang bisa mengembalikan semangat dari hari-hari yang penuh tekanan.

Ketika mengendus kemeja yang telah dipakai pasangan, wanita cenderung memiliki tingkat stres yang rendah, meski ia telah menjalani aktivitas yang padat dan penuh dengan kecemasan.

Mengendus kemeja pasangan ini juga menjadi cara ampuh bagi pasangan LDR. "Ini adalah sesuatu yang sederhana namun bisa memberikan kenyamanan dan menurunkan tingkat stres ketika pasangan jauh dari rumah," jelas penulis studi senior Frances Chen, dilansir dari Daily Mail, Jumat (5/1/2018).

Sama halnya dengan bayi yang akan merasa tenang ketika mencium susu ibu mereka, dan bau orang asing akan membuatnya tak nyaman. Hal ini sangat dipengaruhi oleh feromon.

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology ini menunjukkan, bau adalah bagian dari daya tarik awal - memberikan kenyamanan - pada wanita dalam hubungan heteroseksual.

Mengapa mengendus aroma pasangan sangat berpengaruh pada tingkat stres wanita?

Wanita memiliki indra penciuman yang superior, bahkan wanita memiliki 50 persen lebih banyak penciuman serta senstivitas yang mempengaruhi sel di otak ketimbang pria.

Sisi lainnya adalah pria lebih banyak menghasilkan banyak aroma ketimbang wanita, jelas peneliti Marlise Hofer.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terbukti meredakan stres

Untuk membuktikan kekuatan indera penciuman wanita pada aroma pasangannya, peneliti menggunakan 96 pasangan untuk uji coba.

Sepertiga dari mereka diminta untuk mencium baju yang belum dipakai, sepertiga lainnya mencium baju orang asing dan sisanya baju yang baru dikenakan oleh pasangan.

Untuk memastikan tingkat stres, aroma dan kepekaan terhadap stres konsisten, dia dan timnya harus memastikan bahwa semua wanita berada pada titik yang sama dalam siklus haid mereka.

Orang-orang yang terlibat diberi kaos putih polos yang harus mereka kenakan selama 24 jam, termasuk tidur semalaman, terpisah dari pasangan mereka, dan harus menghabiskan dua hari tanpa deodoran.

Selanjutnya, para wanita diminta mencium baju pasangan, dan mereka diminta melakukan aktivitas penuh tekanan dan wawancara kerja yang menyebalkan.

Hasilnya, mereka yang mencium baju pasangan memiliki tingkat stres rendah. Hormon kortisol mereka mudak kembali di titik normal lebih cepat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.