Sukses

Susu Kental Manis Disebut Sebabkan Busung Lapar, Separah Itu?

Akibat meminum susu kental manis, dua balita di kendari alami busung lapar. Apa memang separah itu susu kental manis?

Liputan6.com, Jakarta Susu dikenal sebagai sumber nutrisi penting, apalagi untuk anak-anak. Kandungan gizi dalam susu berguna untuk pertumbuhan si Kecil. Akan tetapi, tidak semua jenis susu cocok diberikan pada anak-anak, terutama balita.

Seperti yang terjadi di Kendari, Kamis (4/1/2017), dua balita ditemukan menderita gejala busung lapar. Salah satunya adalah Adam. Perut buncit dan tangan yang kurus kering tampak pada balita tersebut.

Menurut keterangan dari pihak rumah sakit, kondisi demikian disebabkan oleh orang tua Adam yang memberikan susu kental manis pada anaknya.

Baca juga: BPOM: Susu Kental Manis Aman Dikonsumsi Anak-Anak, kecuali Bayi

Orang Tua Adam, Tunru, mengakui dirinya memberikan susu kental manis pada anaknya itu karena kesulitan keuangan. "Tetapi sekarang sudah diberi susu SGM," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Susu Kental Manis Tidak Aman untuk Balita

Terkait dengan kasus yang menimpa Adam, muncullah pertanyaan, apa sebenarnya kandungan dalam susu kental manis yang berbahaya bagi balita?

Salah seorang dokter dari Klik Dokter, dr Astrid Wulan Kusumoastuti, menjelaskan, kandungan yang terdapat pada susu kental manis, yaitu lemak jenuh, proten, karbohidrat, gula, natrium, kalium, vitamin A, vitamin B1, vitamin D3, niassin, vitamin B6, Vitamin E, kalsium fosfor, dan kolin yang sangat tinggi.

Astrid mengatakan bahwa susu kental manis baik bagi anak berumur di atas lima tahun hingga dewasa. Namun, bisa berdampak bagi balita.

"Konsumsi susu kental manis bagi balita berpotensi memicu diare," kata dia.

Hal ini dikarenakan kandungan gula dan lemak yang sangat tinggi, sehingga susu kental manis tidak cocok untuk diberikan pada balita.

3 dari 3 halaman

Kondisi Adam, Bayi yang Diberi Susu Kental Manis

Saat ini, kondisi Adam sudah mulai membaik. Tim dokter langsung menangani Adam ketika masuk rumah sakit.

Humas Rumah Sakit Bahtramas Kendari, Masita, mengatakan, seluruh perawatan balita tersebut tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Hal ini dikarenakan penanggungan menggunakan BPJS akan memakan waktu 14 hari.

"Padahal anak ini butuh penanganan segera. Jadi tidak mungkin menunggu BPJS," kata dia.

Menindaklanjuti hal tersebut, Masita, mengatakan, pihaknya memberikan tanggungan berupa kartu Bahtramas. Meski demikian, pihaknya tidak mengonfirmasi berapa besar biaya beserta rinciannya yang ditanggung oleh pihak rumah sakit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.