Sukses

Ingin Bokong seperti Kim Kardashian, Jenn Habiskan Rp6 Miliar

Liputan6.com, Jakarta Banyak wanita yang terinspirasi memiliki bokong besar seperti milik Kim Kardashian. Salah satunya Jennifer Pamplona dari Sao Paolo, Brasil.

Demi memiliki bokong seperti Kim Kardashian, Jennifer rela merogoh dana sekitar Rp 6 miliar (Rp 13.597/dollar AS). Uang sebanyak itu dikeluarkan untuk melakukan injeksi empat pints (suntikan) lemak ke bokongnya.

 

My waist like I never saw drinking everyday my favo Tea @flattummytea 20% OFF SALE NOW

Sebuah kiriman dibagikan oleh Jennifer Pamplona (@jenniferpamplona) pada

Setelah tindakan operasi dilakukan, Jennifer merasa percaya diri. Operasi plastik ini, katanya, benar-benar membuat dia bahagia seperti mengutip New York Post, Senin (18/12/2017).

Dia pun berharap bakal memiliki bokong lebih besar dari Kim Kardashian itu.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang injeksi lemak

Sebelum tindakan operasi ini dilakukan, sudah ada delapan dokter menolak karena berisiko tinggi. Namun, Jennifer sendiri tak takut.

"Dokter sudah tanya apakah aku takut mati karena tindakan operasi, dan aku menjawab jika hal itu terjadi, aku akan mati dengan bahagia dan cantik," kata wanita 24 tahun itu kepada New York Post.

Menurut asisten profesor di bidang bedah dari University of Cincinnati College of Medicine, Ryan Gobble, lemak pada operasi pembesaran bokong diambil dari punggung, perut, pinggul, dan paha. Lalu diinjeksi ke bokong.

"Sel-sel lemak itu bisa terintegrasi ke bokong dan menjadi sel hidup lagi," kata ahli bedah plastik bersertifikat dari New York City, Matthew Schulman.

Dibanding implan, injeksi lemak memiliki komplikasi lebih sedikit. "Namun tetap saja ada risiko di setiap prosedur yang berlangsung," kata Gobble mengutip Women's Health.

Ada kemungkinan, walau jarang, adalah reaksi terhadap anestesi. Bengkak dan memar juga bisa terjadi, tapi hanya berlangsung beberapa minggu, seperti disampaikan Schulman.

Pada beberapa kasus, ada yang meninggal usai menjalani operasi pembesaran bokong. Namun, kebanyakan tidak dilakukan ahli bedah plastik bersertifikat.

"Itu kenapa penting untuk memastikan bahwa dokter melakukan tindakan operasi plastik tersebut bersertifikat," kata Gobble.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini