Sukses

Nekat, Dokter Ukir Inisial di Hati Dua Pasiennya

Liputan6.com, Jakarta Mengukir nama di pohon tua masih dianggap wajar. Tapi, bagaimana kalau mengukir nama di organ dalam tubuh manusia? Inilah yang dilakukan dokter bedah Inggris Simon Bramhall. Ia mencap inisial namanya SB di hati kedua pasiennya.

Seorang dokter lain tanpa sengaja menemukan hasil kerja Bramhall saat melakukan operasi tindak lanjut pada salah satu pasien transplantasi pada tahun 2013. Dia kemudian melaporkannya ke Rumah Sakit Queen Elizabeth tempat Bramhall bekerja. Menurut Washington Post, Bramhall akhirnya diberhentikan.

Bramhall memang langsung dipecat April 2014. Namun, ia memutuskan secara sukarela mengundurkan diri sebulan kemudian saat rumah sakit melakukan penyelidikan

Menurut pengakuannya, Bramhall mencap hati pasien wanita pada tahun 2013 dan seorang pasien transplantasi pria  pada tahun yang sama. Bramhall yang berusia 53 tahun dibebaskan dengan jaminan dan hukumannya dijadwalkan pada bulan Januari.

"Ini adalah kasus yang sangat tidak biasa dan kompleks ... ," kata Jaksa Penuntut Tony Badenoch seperti dilansir Gizmodo, Minggu (17/12/2017).

Dokter bedah ini menggunakan perangkat koagulator balok argon untuk mencap hati pasien. Dengan menggunakan aliran gas argon dari arus listrik, perangkat dapat menghentikan pendarahan atau membantu membuat sketsa di area hati yang perlu dioperasi. 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hati dalam kondisi buruk

Biasanya, tanda yang dibuat perangkat tidak merusak dan memudar dengan cepat, karena sinar hanya menembus permukaan jaringan. Sayangnya pada kasus Bramhall, hati yang sudah dicap itu dalam kondisi buruk dan karenanya tidak sembuh dengan baik, sehingga cap 'SB' mudah dikenali.

Masih menjadi tanda tanya alasan Bramhall mencap hati pasiennya. Padahal saat itu, Bramhall melakukan operasi transplantasi dengan menggunakan hati yang telah diselamatkan dari pesawat yang terbakar. Pada tahun 2014, setelah pengunduran dirinya, dia mengaku telah melakukan kesalahan.

Kasus Bramhall mungkin tanpa preseden hukum, tapi dia bukan dokter pertama yang ditangkap karena mencap pasiennya. Pada tahun 1999, seorang dokter mengukir inisial namanya ke perut pasiennya setelah menjalani operasi C-section, dan pada tahun 2010, seorang ginekolog digugat setelah dia membakar dengan laser inisial namanya di rahim yang dikeluarkannya dari pasiennya yang berusia 47 tahun. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.