Sukses

Siapa Sangka, 5 Penyakit Ini Picu Halusinasi

Liputan6.com, Jakarta Meski halusinasi bisa terjadi akibat penggunaan obat tertentu, namun sejumlah penyakit juga ternyata dapat memicu halusinasi.

Keadaan menakutkan ini sempat terjadi pada lima orang yang berhubungan di Oregon. Dimulai dengan seorang perawat yang dua kali menelepon polisi saat dia mengira sekelompok orang sedang mencoba merusak mobilnya. Dari situ, dua orang yang melakukan kontak dengannya mulai memiliki gejala yang sama, begitu pula pasien lanjut usia, perawat dan seorang pekerja rumah sakit.

Afiliasi CBS KVAL melaporkan bahwa pihak berwenang tidak dapat menemukan sumber penyebab halusinasi tersebut--yang mereka sebut "menular".

Lantas, mungkinkah halusinasi terjadi karena penyakit tertentu? Seperti dimuat Medical Daily, ada beberapa kemungkinan, sejumlah penyakit berikut bisa memicu halusinasi.

 

Simak video berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

1. Herpes

Pada beberapa kasus, virus herpes bisa memicu reaktivasi infeksi yang dapat menyebabkan ensefalitis, atau pembengkakan otak.

National Institute of Neurological Disorders and Stroke mencatat bahwa ketika herpes menyebabkan ensefalitis, maka seseorang bisa mengalami gejala sakit kepala, demam, perubahan kepribadian, halusinasi dan perubahan tingkat kesadaran. Hal ini juga dapat menyebabkan kerusakan otak.

2. Folie à deux dan histeria massa

Kondisi psikologis ini dapat dipicu oleh stres dan mungkin beralih menjadi halusinasi. Seperti yang terjadi di salah satu pondok pesantren Malaysia.

Laman Vice melaporkan bahwa setelah sekelompok kecil siswa mengaku telah melihat sosok hitam yang bersembunyi di sekitar sekolah. "Semakin banyak siswa dan kemudian para guru lantas mengatakan bahwa mereka telah melihat sosok tersebut atau merasakan kehadiran supranatural." Akhirnya sekitar 100 orang terpengaruh.

3. Lesi otak

Otak adalah organ yang halus, sehingga anomali kecil pun bisa menimbulkan malapetaka. Trauma seperti gegar otak misalnya, dapat menyebabkan lesi otak, menurut Mayo Clinic.

Lesi dapat mempengaruhi fungsi kognitif, dan pada beberapa kasus lesi di pusat visual otak dapat menyebabkan halusinasi, tulis sebuah artikel di Primary Care Companion to Journal of Clinical Psychiatry.

4. Gangguan penglihatan

Yang paling ironis penyebab halusinasi adalah gangguan penglihatan, baik itu glaukoma, katarak, tumor atau penyakit lainnya.

Menurut Live Science, sindrom Charles Bonnet memicu efek halusinasi visual yang jelas dan kompleks. "Diperkirakan kondisi ini terjadi karena sistem visual otak tidak lagi menerima informasi visual dari mata atau bagian retina, dan mulai membuat gambar sendiri."

5. Kejang

Menurut Primary Care Companion, kejang dapat menyebabkan halusinasi. "Bintik-bintik kecil berwarna cerah atau kelap-kelip. Kandungan halusinasi ini mungkin terdistorsi dalam ukuran yang berbeda atau tiba-tiba berubah bentuk, bergerak dari bidang lateral menuju pusat bidang penglihatan."

Artikel tersebut mencatat bahwa kejang oksipital--di lobus oksipital, yang merupakan pusat visual otak - adalah penyebab terbesar dari fenomena tersebut.

6. Penyakit Creutzfeldt-Jakob

Penyakit ini menyebabkan kerusakan neurologis. Orang dengan Creutzfeldt-Jakob akan kehilangan kontrol anggota badan dan emosinya. Dan, catatan artikel Primary Care Companion, kondisi ini juga dapat memicu halusinasi saat kondisinya mempengaruhi lobus oksipital.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.