Sukses

Top 3: Jokowi Bicara Soal Radio, Gejala Difteri yang Diwaspadai

Matinya siaran radio membuat Presiden Joko Widodo ikut bersuara. Apakah radio masih relevan dengan kondisi kids zaman now? Simak beritanya.

Liputan6.com, Jakarta Artikel seputar radio yang berhenti mengudara secara serentak pada Senin (11/12/2017) mampu menyita perhatian banyak pembaca di kanal Health. Ya, banyak orang yang selama ini mungkin telah melupakan manfaat mendengarkan radio. Beruntung, radio-radio di seluruh Jakarta kembali aktif. Hal yang mengejutkan adalah munculnya suara Presiden Joko Widodo.

Sementara itu artikel soal difteri masih menjadi isu hangat seputar tren kesehatan di Indonesia, selain radio mati yang juga menjadi trending topic di Twitter. Ironisnya adalah, korban yang paling banyak diserang adalah anak-anak. Orangtua harus tahu bagaimana cara mewaspadai gejala difteri  Artikel ketiga terpopuler yaitu bentuk wajah seperti apa yang dinilai sehat. Penelitian ini juga mengukur tekanan darah dan persentase lemak di tubuh. Apakah bentuk wajah Anda termasuk yang sehat? Wah... jadi pengin tahu kan?

Berikut Top 3 Health:

1. Presiden Jokowi: Emang Enak Enggak Ada Radio?

Nyaris seluruh siaran radio mati atau tidak mengudara kira-kira selama 20 menit pada Senin, 11 Desember 2017. Begitu radio kembali menyala, tiba-tiba terdengar ucapan dari Presiden Jokowi atau Joko Widodo yang membuat para pendengar terkejut.

"Emang enak enggak ada radio? Saya Joko Widodo, pendengar radio," kata Jokowi.

Matinya siaran radio di Jakarta pagi ini cukup berhasil membuat para pendengar setia panik. Kepanikan ini merupakan secuil bukti bahwa di zaman yang sudah maju seperti sekarang, radio tetap punya pasar dan penikmat tersendiri.

Selengkapnya..

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. 2 Gejala Khas Difteri yang Perlu Diwaspadai

Anak yang terserang difteri awalnya menunjukkan gejala demam. Namun, demam pada difteri suhu tubuh tidak setinggi saat influenza. Hal ini yang membuat anak merasa dirinya tidak sakit.

"(Anak) yang difteri demamnya enggak seberapa, hangat-hangat saja. Itu yang membuat tidak berobat karena demamnya tidak terlalu tinggi," kata dokter spesialis anak Sri Rezeki Hadinegoro.

Selengkapnya..

 

3 dari 3 halaman

3. Ternyata Bentuk Wajah Seperti Ini Dinilai Lebih Sehat

Ternyata bentuk wajah panjang dan ramping tak hanya menarik, tetapi juga dihubungkan dengan tekanan darah dan persentase lemak tubuh yang baik, menurut sebuah penelitian dalam jurnal Frontiers in Psychology.

Dalam dua bagian studi, para peneliti menganalisis foto-foto dari 50 orang Tiongkok Malaysia, 50 orang Kaukasia, dan 97 pria kulit hitam. Peneliti lalu mengambil foto para partisipan.

Selengkapnya..

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini