Sukses

Wajib Vaksin, Ini Trik Bujuk Anak agar Mau Disuntik

Saat anak wajib mendapatkan vaksinasi, pastikan Anda tahu bagaimana cara membujuk mereka agar mau disuntik.

Liputan6.com, Jakarta Dengan mewabahnya berbagai penyakit berbahaya, seperti difteri, tentu vaksinasi atau imunisasi pada anak jadi sangat penting. Tapi bagaimana kalau anak trauma dan sangat takut disuntik?

Memaksa anak untuk disuntik, tidak akan memberikan hasil baik. Walaupun kali ini berhasil, untuk kali berikutnya akan jadi jauh lebih sulit. Karenanya, orangtua membutuhkan trik khusus agar anak mau disuntik.

Melansir Parents, Senin (18/12/2017), berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu mengurangi ketakutan anak akan disuntik:

1. Bicara jujur

Jika anak bertanya, apakah mereka akan disuntik, jangan menyangkalnya.

"Pastikan mereka tahu disuntik itu untuk melindungi mereka, bukan karena mereka dihukum," ujar Margaret Fisher, M.D., salah satu anggota Section of Infectious Diseases untuk American Academy of Pediatrics.

Juga, jangan bilang kalau disuntik itu tidak sakit. Karena, anak akan tahu Anda berbohong, dan Anda akan kehilangan kepercayaannya.

Fisher menyarankan untuk menjawab dengan jujur dan singkat, dan bilang, "Iya, disuntik itu sakit, tapi cuma sebentar."

Ketika anak sudah selesai disuntik, pastikan Anda tersenyum cerah, untuk memberi tahu, mereka sudah selesai disuntik.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Jangan ungkap terlalu banyak

Jangan beri anak terlalu banyak detil menjelang kunjungan ke dokter. "Jika Anda mengungkapkan terlalu banyak detil dan memberi tahunya terlalu cepat, Anda akan mengacaukan hari-harinya menjelang waktu disuntik," jelas Ari Brown, M.D. seorang penasehat pengasuhan dan penulis serial Baby 411.

Malah, jangan bahas tentang disuntik sama sekali, kecuali saat anak bertanya. Jika mereka bertanya, dan mereka memang akan disuntik, tentu saja Anda harus menjawab dengan jujur.

Tapi, jika Anda tidak yakin anak perlu obat suntik, Dr. Brown menyarankan untuk bilang, "Kamu mungkin akan disuntik hari ini, tapi Ibu tidak yakin." 

Memberi jawaban samar biasanya lebiih baik. Jika Anda terlalu banyak membahas tentang suntik, anak jadi akan semakin takut ke dokter. Dan ketakutannya ini bisa bertambah seiring perjalanan menuju dokter.

3. Cegah sakit fisik

Beberapa pakar menyarankan untuk mengoleskan krim anastetik sekitar 20 menit sebelum anak disuntik. Krim ini bisa membantu membuat kulit anak mati rasa.

Tanya dokter, mereka apa yang mereka rekomendasikan.

Saat vaksinasi, bantu alihkan perhatian anak dengan menggenggam tangannya, membuat ekspresi-ekspresi lucu, membuat lelucon, atau menyanyikan lagu favoritnya.

 

3 dari 4 halaman

4. Tahu kapan harus melepas anak

Jika anak menjadi histeris, lebih baik Anda mundur dan biarkan suster serta perawat mengambil alih, saran Dr. Brown.

Tak jarang anak memang bereaksi heboh saat akan disuntik, karena mereka tahu akan mendapat respon dari orangtuanya (yang bisa berujung Anda membatalkan vaksinasi yang perlu mereka dapatkan).

Jika anak mulai tantrum, pertimbangkan untuk meninggalkan ruangan sebentar, agar para staf bisa melakukan tugas mereka. Atau cobalah berdiri di sudut ruangan sambil mempertahankan kontak mata dengan anak. Hal ini sudah bisa memberikan dukungan tanpa mengganggu kerja para perawat.

5. Segera tangani sakit

Setelah vaksinasi, jaga anak agar tetap duduk atau dipangku selama beberapa menit. Ini untuk memastikan agar dia tidak merasa pusing atau melayang, yang bisa terjadi setelah melakukan aktivitas yang membuat mereka stres.

Lalu, usap area yang disuntik jika perih, dan kurangi bengkak dengan menempelkan bungkusan es batu selama 10 menit.

4 dari 4 halaman

6. Pertimbangkan hadiah

Terkadang hadiah kecil (seperti permen atau stiker) bisa membantu mengurangi sakit. Hadiah akan memberi anak semangat sambil sekaligus bentuk penghargaan atas keberanian mereka dengan cara yang positif.

Anda juga bisa menjanjikan akan melakukan kegiatan yang mereka sukai setelah ia setuju untuk divaksinasi.

7. Waspadai efek samping

Setelah anak divaksinasi, tanya pada dokter atau perawat, kemungkinan efek samping apa saja yang bisa terjadi. Reaksi normal dan ringan setelah vaksinasi biasanya bengkak di area yang disuntik, demam, sakit kepala, dan mungkin rasa letih.

Jika anak mengalami salah satu efek samping yang jarang tapi serius, seperti reaksi alergi, kejang, berkurangnya kesadaran, atau sulit bernapas, segera bawa ke rumah sakit secepatnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.