Sukses

Skenario Lain Kematian Bruce Lee

Muncul lagi kemungkinan lain yang jadi penyebab kematian Bruce Lee di usia 32 pada 20 Juli 1973

Liputan6.com, Jakarta Penyebab kematian Bruce Lee yang mendadak pada 20 Juli 1973 masih menjadi pertanyaan besar sampai sekarang.

Beragam rumor bermunculan. Sejumlah media menyebut bahwa Bruce Lee yang dijuluki raja bela diri tewas karena dibunuh gangster Cina,  Triad.

Baca juga: 20-7-1973: Misteri Kematian Bruce Lee, Dibunuh atau Kutukan?

Namun, tidak sedikit yang lebih percaya kalau pendiri seni bela diri Jeet Kune Do meninggal dunia karena anuerisma otak. Ada pula yang mengaitkan penyakit Edema serebral di balik kematian Bruce Lee di umur 32 tahun.

Edema serebral adalah penyakit yang menyebabkan pembengkakan di otak manusia. Kondisi ini menyebabkan pola perilaku pasien menjadi tidak normal dan seringkali mengalami kesulitan bernapas.

Dari sini orang-orang mulai percaya karena Bruce Lee kerap pingsan di set saat melakukan aksinya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab Kematian Bruce Lee

Seperti dikutip dari Boldsky, Sabtu, 9 Desember 2017, kepercayaan akan hal ini semakin kuat karena saat bertemu produser untuk film Game Death, Raymond Cho di Hong Kong, Bruce Lee dikabarkan menderita sakit kepala yang parah.

Di saat situasi tidak terkendali, perempuan yang disebut menjadi teman spesial Bruce Lee, Lee Betty Ting Pei, memberi obat analgesik. Analgesik pada dasarnya merupakan kombinasi dari Aspirin dan Meprobamate.

Malam hari saat itu terjadi, Bruce Lee dijadwalkan bertemu seorang kolega untuk makan malam, tapi kenyataannya dia tak datang karena sedang berobat di Rumah Sakit Queen Elizabeth. Tak lama Bruce Lee dinyatakan meninggal dunia.

Pada penyelidikan lebih lanjut, laporan post-mortem menunjukkan, obat analgesik yang ditelan Bruce Lee memiliki reaksi alergi, yang menyebabkan peningkatan ukuran otaknya sebesar 13 persen. Reaksi berbahaya ini juga menyebabkan peningkatan cairan serebrospinal, yang mengakibatkan kematian tertinggi.

Masyarakat Cina disebut lebih mempercayai akan hal ini. Sebab, Bruce Lee cukup intens melakukan latihan bela diri. Selama latihan itu pula, Lee menerima banyak pukulan di kepala, terlebih di awal-awal dia melakukan latihan.

Di saat yang bersamaan pula, Bruce Lee disebut-sebut menggunakan kombinasi steroid yang semakin memperparah keadaannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.