Sukses

5 Mitos dan Fakta Fenomena Supermoon, Kamu Harus Tahu

Fenomena supermoon terjadi di penghujung tahun 2017 ini. Berikut ini adalah fakta yang harus Anda ketahui.

Liputan6.com, Jakarta Fenomena supermoon merupakan salah satu fenomena yang terjadi di penghujung tahun 2017. Fenomena ini terjadi saat bulan terletak paling dekat dengan orbit bumi sehingga tampak lebih besar di langit. Banyak orang yang menafsirkan fenomena ini sebagai hal mistik, tetapi ada juga sebaliknya.

Fenomena yang terjadi pada 3 Desember tadi malam ini merupakan rangkaian pertama dari 'Trilogi Bulan Super'. Dua fenomena berikutnya akan berlangsung selang beberapa pekan kemudian, sekitar 2 Januari dan 31 Januari 2018 mendatang, seperti dilansir dari laman CNN, Senin (4/12/2017).

Di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa Supermoon atau bulan penuh yang berukuran besar bisa dilihat di Padang, Sumatera Barat pada Minggu, 3 Desember 2017 tadi malam. Kemudian, hal ini akan kembali terjadi hari ini pukul 15.45 WIB nanti, di mana bulan akan berada pada jarak yang paling dekat dengan Bumi sepanjang tahun ini.

Sebelum Anda kembali menyaksikan fenomena supermoon selanjutnya, penting untuk mengetahui mitos dan fakta mengenai fenomena supermoon berikut ini, seperti dilansir dari laman Space.

1. Supermoon tidak menghancurkan bumi

Anggapan bahwa supermoon akan menghancurkan Bumi adalah mitos belaka. Supermoon terjadi saat bulan berada di orbitnya yang membawanya paling dekat ke Bumi dan dalam fase penuhnya. Selain itu, supermoon merupakan kejadian normal sejak bulan berada di orbit elips, dan tidak akan membuat orbit Bumi berantakan, NASA pun mengatakan demikian.

 

Saksikan video menarik berikut :

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

2. Supermoon tidak akan membuat orang menjadi gila

Penelitian mengungkapkan bahwa supermoon tidak mempengaruhi sikap dan tingkah laku seseorang. Selain itu, fenomena ini juga tidak dapat menyebabkan penyakit mental dan kejiwaan apapun.

3. Tidak semua supermoon sama

Jarak antara bumi dan bulan dapat bervariasi sebanyak diameter Bumi selama bulan tertentu. Rata-rata, jarak Bulan sekitar 30 diameter tanah dari bumi saat fenomena ini terjadi. Gravitasi Matahari bertanggung jawab untuk menarik Bumi dan bulan ke arah yang lebih dekat, menyebabkan variasi orbital.

4. Supermoon terbesar

Jarak terdekat antara bumi dan matahari terjadi setiap Desember. Hal ini berarti bahwa gravitasi bintang menarik Bulan lebih dekat dengan Bumi. Karena hal inilah, fenomena supermoon terbesar terjadi setiap Desember.

5. Terjadi setiap tahun

Supermoon terjadi setiap tahunnya dan dapat dilihat dari banyak penjuru Bumi. Biasanya, fenomena ini akan menarik perhatian masyarakat di seluruh dunia untuk mengabadikannya dengan kamera. Bahkan, banyak orang yang rela menunggu beberapa jam untuk mengabadikan momen langka ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini