Sukses

Mengharukan, Wanita yang Tak Punya Rahim Melahirkan Bayinya

Wanita yang dilahirkan tanpa rahim akhirnya bisa hamil, ia pun sudah melahirkan bayinya yang sehat minggu ini.

Liputan6.com, Dallas, Amerika Serikat Untuk pertama kalinya di Amerika Serikat, seorang wanita yang tak punya rahim baru saja melahirkan bayinya. Wanita tersebut tidak mempunyai rahim sejak lahir. Momen kelahiran bayi dari wanita tersebut terjadi di Baylor University Medical Center di Dallas, Amerika Serikat.

"Kami telah mempersiapkan momen ini untuk waktu yang sangat lama," kata Dr Liza Johannesson, ahli bedah transplantasi ob-gyn di Baylor. "Saya pikir semua orang akan menangis saat bayinya keluar. Wanita dan suaminya ini meminta agar identitas mereka tidak terungkap ke publik demi melindungi privasi mereka."

Wanita tersebut menderita infertilitas faktor uterus absolut, yang berarti rahim tidak berfungsi atau tidak ada sama sekali. Sebagian besar wanita ini dalam kondisi yang disebut sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH).

Sindrom ini berasumsi, wanita tidak akan pernah bisa hamil atau melahirkan bayi. Yang menyebabkan wanita tanpa rahim itu bisa hamil dan melahirkan bayi jika mereka menjalani prosedur transplantasi rahim, ditulis dari Time, Sabtu (2/12/2017).

"Kami melakukan transplantasi rahim sepanjang hari," kata Dr Giuliano Testa, dokter yang melakukan transplantasi rahim di Baylor. "Awalnya, saya benar-benar meremehkan jenis transplantasi ini. Tapi setelah saya mempelajari secara emosional, saya tidak memiliki kata-kata untuk mendeskripsikannya. Ini sangat mengharukan."

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bayi spesial

Proses persalinan dari wanita, yang menjalani transplantasi rahim sudah diputuskan melalui operasi caesar. Bayi itu lahir sehat dan langsung menangis.

Bayi mungil pun lahir dari wanita yang tak punya rahim. (Baylor University Medical Center, Dallas)

"Saya telah menangani persalinan dengan banyak bayi, tapi yang satu ini spesial," kata dr. Robert T. Gunby, ahli kandungan dan ginekolog. "Di zaman sekarang ini ternyata bisa memasukkan uterus (rahim) dari wanita lain, yang membuat wanita yang tak punya rahim punya kesempatan hamil."

Pun begitu dengan Dr Gunby. Saat pertama kali mengangkat bayi, ia merasakan momen paling membahagiakan.

3 dari 3 halaman

Pendonor transplantasi rahim

Taylor Siler, 36, perawat di daerah Dallas, adalah pendonor rahim bagi wanita yang baru saja melahirkan tadi. Siler, yang punya dua anak laki-laki berusia 6 dan 4 tahun, menonton berita soal program transplantasi rahim di Baylor.

Ia dan suaminya memutuskan, keduanya tidak akan memiliki anak lagi. Lalu Siler ingin menawari rahimnya untuk wanita lain yang tak punya rahim. Ia pun menjalani pemeriksaan menyeluruh soal kesehatan fisik dan mentalnya.

Staf medis di Baylor mengungkapkan, biasanya dibutuhkan waktu sekitar lima jam agar rahim dikeluarkan dari pendonor hidup dan 12 minggu pemulihan.

Awalnya, Siler tidak mengenal siapa wanita yang menerima rahimnya. Hingga suatu hari, Siler dan si penerima rahim bertukar surat.

Wanita penerima rahim memberi tahu bahwa dirinya hamil dan bersiap untuk melahirkan. Staf di Baylor memberi tahu Siler, wanita tersebut telah melahirkan.

"Saya menangis memikirkannya," kata Siler, yang belum pernah bertemu dengan ibu baru itu. "Saya memikirkannya, setiap hari. Bahkan mungkin sepanjang sisa hidup saya, saya akan memikirkan wanita yang menerima rahim saya."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.