Sukses

Pejuang Eks Timtim Berobat Gratis

Para pejuang yang bertempur di Timtim mengaku tahu diri jika perhatian pemerintah berkurang sekarang ini. Sebab, daerah yang mereka perjuangkan juga sudah tak ada lagi sekarang.

Liputan6.com, Bekasi: Sedikitnya 200 warga Kompleks Seroja, Kota Bekasi, Jawa Barat, pasien mendapat pengobatan gratis dari Rumah Sakit Ananda, baru-baru ini. Kebanyakan dari mereka adalah para pejuang yang pernah bertempur di Timor Timur, beberapa puluh tahun silam.

Humas RS Ananda Nuraini B.Prapdanu mengatakan, kebanyakan para pejuang menderita diabetes, nyeri sendi, dan inspeksi saluran pernapasan akut. Usia mereka rata-rata sudah di atas 65 tahun. "Ada yang mengeluh butuh alat bantu dengar dan menderita katarak," ujar Nuraini.

Para pejuang, kata Nuraini, perlu bantuan kaki dan tangan palsu. Selama ini mereka merasa tidak diperhatikan. Padahal, jaza mereka buat republik tak sedikit. Itulah sebabnya, RS Ananda berinisiatif melakukan pengobatan di sana. Ada enam dokter umum dan spesialis yang diturunkan mengobati para pasien.

Muhidi, pasien yang juga bekas pejuang mengatakan, dirinya dan pejuang lain tahu diri jika perhatian kepada mereka menjadi kurang sekarang ini. Sebab, daerah yang mereka perjuangkan (Timtim) juga sudah tak ada lagi sekarang. "Namun, bukan berarti pemerintah harus melupakan jasa kami," pinta Muhidi.

Menurut Muhidi, para pejuang yang tinggal di Seroja memang mempunyai askes untuk berobat secara gratis. Namun itu bisa digunakan di RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat. "Jadi untuk berobat, kami harus berangkat subuh dan pulang sore hari. Padahal, jalan saja sudah sulit," kata dia.

Dia berharap, RS Ananda bisa bekerjasama dengan askes agar bisa melayani para pejuang eks Timtim. Sebab, wilayah tempat tinggal mereka dekat dengan rumah sakit.

Menanggapi hal tersebut, Nuraini B.Prapdanu mengatakan, pihaknya sudah menjajaki kerjasama dengan akses. Prosesnya sudah berjalan setahun. "Mudah-mudahan segera terwujud kerjasama tersebut, sehingga memudahkan para pejuang untuk berobat," ujar Nuraini.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini