Sukses

Bahaya Konsumsi Makanan yang Sudah Dihinggapi Lalat

Lalat rumah membawa banyak bakteri. Makanan yang sudah dihinggapi lalat sebaiknya dibuang, hindari untuk memakannya.

Liputan6.com, Amerika Serikat Lalat rumah (housefly) sering kali dianggap tidak berbahaya. Ini hanya mitos. Studi menunjukkan, lalat rumah sangat berbahaya.

Ada 351 jenis bakteri yang ditemukan pada lalat rumah. Di iklim yang lebih hangat, ada juga lalat hijau (blowfly) yang membawa 316 jenis bakteri.

Jika ada lalat hinggap di makanan atau minuman, Anda mungkin sekadar menyingkirkan lalat lalu tetap memakan makanan yang dihinggapi lalat. Tindakan ini sangat berbahaya. Sebenarnya, lebih baik membuang makanan yang dihinggapi lalat karena sudah terkontaminasi.

Peneliti di Penn State Eberly College of Science, Amerika Serikat telah menemukan, lalat rumah membawa salmonella, e-coli, dan bakteri yang dapat menyebabkan sakit maag dan sepsis (keracunan pada darah) yang mematikan, dilansir dari International Business Times, Senin (26/11/2017).

Peneliti mempelajari 116 jenis lalat dari tiga benua, baik di perkotaan, pedesaan, dan alam terbuka. Dalam beberapa kasus, lalat membawa ratusan spesies bakteri yang berbeda. Pun dicatat, lalat di daerah perkotaan membawa lebih banyak bakteri daripada di pedesaan.

 

 

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bakteri yang dibawa lalat

Dr Donald Bryant, Profesor Bioteknologi di Penn State University, mengatakan, ada beberapa orang yang mengetahui patogen—bakteri penyebab penyakit—yang dibawa lalat. Namun, tidak tahu sejauh mana kebenarannya.

Teknik analisis DNA digunakan mempelajari bakteri yang ditemukan di dalam dan di tubuh lalat. Lalat rumah dikenal sangat jorok. Lalat tersebut hinggap di makanan yang membusuk, kotoran hewan, dan mayat hewan.

Di sisi lain, lalat hijau adalah lalat yang paling umum hinggap di hewan mati, rumah pemotongan hewan, tempat pembuangan sampah, dan tempat-tempat serupa yang kotor.

Tim peneliti menyelidiki bakteri pada bagian tubuh individu dari lalat, termasuk kaki dan sayap. Lalat mungkin mengambil bakteri dari kotoran dan bahan organik yang membusuk. Kemudian menggunakannya untuk merawat anak-anak lalat.

Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.