Sukses

Lelaki Tak Setia di Jayapura Tularkan HIV/AIDS

Kaum ibu rumah tangga yang tertular dengan HIV/AIDS bukan karena perilaku mereka. Para IRT tersebut ditulari suami yang tidak setia pada pasangan. Penularan HIV/AIDS melalui hubungan heteroseksual di Jayapura memang menduduki tingkat yang paling tinggi: 592 kasus.

Liputan6.com, Sentani: "Kaum ibu rumah tangga yang tertular dengan HIV/AIDS bukan karena perilaku mereka, tapi ditulari suami yang tidak setia sama pasangan," kata Purnomo, sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Jayapura di Sentani, Papua, Senin (24/1). Menurut data 2010 di Kabupaten Jayapura, penyakit mematikan memang lebih banyak ditularkan sang suami terhadap istrinya. Akibatnya, pengidap penyakit HIV/AIDS di wilayah itu didominasi ibu rumah tangga, sebanyak 164 orang.

Purnomo membeberkan fakta. Catatan setahun silam, sebenarnya jumlah pengidap HIV/AIDS di Jayapura sudah mencapai 609 orang. Dari angka itu, ada 242 kasus lelaki, 367 kasus perempuan, dan beberapa kasus lainnya. Dari kelompok perempuan, 164 kasus di antaranya didominasi ibu rumah tangga. Pengidap HIV/ADIS ini terdiri dari 102 kasus pekerja seks komersial, buruh atau petani sebanyak 61 kasus, 37 kasus pegawai negeri sipil, karyawan swasta mencapai 57 kasus, dan 41 kasus sisanya terdiri dari pelajar dan mahasiswa.

Kisaran usia para pengidap HIV/AIDS didominasi usia 20-29 tahun sebanyak 285 orang. Urutan kedua berasal dari kelompok usia 40-49 tahun sebanyak 55 orang. Remaja pun tak lekang dari kelompok pengidap HIV/AIDS di sana. Bahkan angkanya mencapai 44 orang untuk kisaran umur 15-19 tahun. Sedangkan kasus yang dialami balita di Jayapura mencapai 12 orang, dengan kisaran usia 1-4 tahun.

Jumlah terbanyak pengidap HIV/AIDS mayoritas terdapat di Distrik Sentani, mencapai 320 kasus. Berturut-turut kemudian terdata sebanyak 126 kasus di Sentani Timur, Kaureh 26 kasus, Distrik Sentani Barat 25 kasus dan 20 kasus lainnya di daerah Nimboran.

Menurut Purnomo, penularan HIV/AIDS melalui hubungan heteroseksual di Jayapura ini memang menduduki tingkat yang paling tinggi: 592 kasus. Sementara kasus penularan dari ibu ke anak sebanyak empat orang, dan kasus penularan via transfusi darah mencaai sebanyak tujuh orang.(ANT/EPN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.