Sukses

Pengungsi Gunung Agung yang Punya Anak Kecil Baiknya Siapkan Ini

Berikut ini tips bagi pengungsi yang memiliki anak untuk menghadapi bencana alam seperti letusan gunung agung.

Liputan6.com, Jakarta Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali, meletus. Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil menjelaskan, letusan terjadi pada pukul 17.05 WITA. BNPB meminta warga untuk tetap tenang dan mengikuti semua rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Tak ada salahnya warga pun menyiapkan langkah antisipasi dan kesiapsigaan menghadapi bencana tersebut, khususnya bagi yang memiliki anak kecil.

Pendiri Survival Skills Indonesia, Michael Anthony menjelaskan mengenai langkah yang harus dilakukan bagi pengungsi yang memiliki anak kecil. Dia mengatakan, hal terpenting yang harus dipersiapkan sebelum mengungsi adalah perbekalan.

"Yang harus disiapkan, utamanya adalah tas emergency. Isinya ada bekal makanan, pakaian, selimut untuk menahan dingin dan air minum," ucap Michael saat dihubungi Health-Liputan6.com pada Selasa (21/11/2017).

Pria yang akrab disapa Mike itu menjelaskan besaran makanan yang dipersiapkan minimal untuk tiga hari ke depan. Selain itu, dia juga mengatakan banyaknya air minum yang harus disediakan per orang harus mencukupi.

Selain itu, dia menekankan pentingnya menjaga kebersihan individu atau personal hygiene selama berada di pengungsian. Hal itu dilakukan agar terhindar dari penyakit.

"Yang terpenting harus membawa alat sanitasi tubuh, seperti tissue basah dan pembalut," lanjut dia. Dia juga mengatakan, pentingnya untuk mengganti pakaian dalam lebih sering agar terhindar dari infeksi jamur.

 

Saksikan video menarik berikut :

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebutuhan mental

Selain kebutuhan fisik, Michael mengatakan bahwa berdasarkan pengalamannya, dia mengamati seringkali anak-anak di pengungsian kurang mendapatkan fasilitas mental. Padahal, mental anak-anak terbilang lemah dibandingkan orang dewasa.

"Kalau anak-anak sudah diungsikan, sebaiknya ada tempat bermain .Selama ini saya lihat tidak ada camp bermain dan belajar untuk anak anak," kata dia.

Michael menilai, rasa bosan yang dirasakan anak-anak di tempat pengungsian bisa menyebabkan mereka merasa stres.

"Padahal anak itu kebutuhannya itu kan bermain. Kalau diabaikan mereka bisa stres karena mental anak-anak tidak sekuat orang dewasa. Untuk itu tempat bermain itu perlu. Selain itu, sediakan buku bacaan untuk anak-anak mengatasi kebosanan," kata dia.

Michael mengimbau, orangtua yang hendak mengungsi agar menyiapkan segala perbekalan yang dibutuhkan. Hal ini untuk mengantisipasi bantuan jika belum datang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.