Sukses

Gara-Gara 3 Hal Sensitif Ini, Suntik Vaksin Tidak Lagi di Bokong

Liputan6.com, Jakarta Injeksi vaksin sekarang tidak lagi disuntikkan di bokong, melainkan di tangan. Anda yang lahir sebelum tahun 2000 pasti pernah mengalami mendapat suntikan vaksin di bokong. Namun, kalau Anda lihat sekarang, injeksi vaksin justru disuntikkan di tangan. 

Seperti dikutip dari Popsci, Sabtu, 18 November 2017, dokter biasa menyuntik orang-orang di pantat, karena maximus gluteus adalah otot yang sangat besar. Pada dasarnya, ini hanya target jarum yang besar. Namun, kini vaksin tidak diberikan lagi lewat bokong. Mengapa? Itu disebabkan tiga isu utama.

Salah satunya adalah kenyamanan. Banyak orang mendapat suntikan vaksin flu di tempat yang cukup umum, entah itu di klinik dokter, puskesmas, atau apotek. Anda akan merasa tidak nyaman jika harus menarik celana Anda ke bawah dan akan membutuhkan tempat yang lebih pribadi (kecuali pasien yang lebih berani). Jika Anda cukup menggulung lengan baju Anda, semuanya akan lebih mudah dilakukan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Suntik Vaksin Tidak di Bokong Lagi

Masalah lain yang lebih besar adalah bahwa pantat cenderung memiliki lemak. Sebagian besar vaksin, termasuk influenza, tidak bekerja dengan baik saat disuntikkan ke jaringan lemak. Sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berbeda terhadap antigen yang diberikan di otot dibandingkan dengan di bawah kulit saja.

Jadi, jika suntikan diharuskan untuk masuk ke otot maka perlu untuk diberikan lewat otot. Imunitas yang didapat mungkin tidak akan sama besarnya jika antigen berakhir di lemak pantat Anda. Namun, vaksin tertentu (seperti MMR dan varicella) sebenarnya bekerja lebih baik dalam lemak. Suntikan itu masuk ke dalam lemak yang menutupi trisep Anda.

Saraf skiatik juga menimbulkan masalah saat harus menusuk posterior. Ketika saraf besar yang mengalir di punggung bawah hingga pantat teriritasi, kadang-kadang menyebabkan rasa sakit yang dikenal sebagai sciatica atau linu panggul. Jika menyuntikkan sesuatu ke dalam bokong pasien, suntikannya berisiko mengenai saraf skiatik.

Di sisi lain, deltoid tidak memiliki saraf utama yang perlu diwaspadai bagi dokter yang ceroboh. Paha juga bekerja cukup baik untuk alasan yang sama, kata Zimmerman. Selama Anda berada di luar area selangkangan, tidak banyak yang bisa rusak.

Jadi saat Anda terkena flu dan mendapat suntikan flu, ingat bahwa rasa sakitnya bisa lebih buruk di hari berikutnya, tapi Anda menjadi kebal terhadap virus influenza.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.