Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Kenali Penyebab Sakit Kepala Saat Berhubungan Seks

Belum diketahui mengapa sakit kepala ini bisa muncul saat bercinta.

Liputan6.com, Jakarta Selama ini seks dianggap menjadi solusi untuk pengobatan migrain. Namun untuk sebagian orang, terutama pria seks justru menghadirkan sakit kepala yang tak tertahankan.

Menurut Society for Sexiologits di Australia, ada dua jenis sakit kepala yang menyerang saat aktivitas bercinta. Pertama, sakit kepala pra orgasme yang dipicu karena tekanan yang meningkat saat kegembiraan seksual.

Kedua, orgasme sakit kepala. Muncul secara tiba-tiba karena sedang orgasme. Kepala akan terasa berdenyut kencang dan kepala seperti dipukul tongkat. Nyeri kepala yang terjadi selama orgasme dan nyerinya bisa dirasakan sampai satu jam kemudian.

Belum diketahui mengapa sakit kepala ini bisa muncul saat berhubungan seks. Namun para peneliti beranggapan seks sama dengan berolahraga. Artinya ketika seseorang melakukan olahraga yang giat, pembuluh darah akan membesar, seperti seseorang yang melakukan angkat besi.

Mereka yang berusia 20-an dianggap lebih berisiko pada gangguan ini. Apalagi jika mereka memiliki kelebihan berat badan dan jarang berolahraga, mengutip laman Daily Mail, Rabu (15/11/2017). 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sakit kepala karena lelah

Sakit kepala ini seringkali menyerang ketika kita melakukan seks dalam kondisi lelah, di bawah tekanan atau mencoba melakukan seks untuk kedua atau ketiga kalinya tanpa istirahat.

Menurut peneliti, salah satu cara untuk menghindari gangguan ini adalah dengan mengganti posisi seks. Seperti misionaris, posisi seks yang terlalu mengeluarkan banyak tenaga. Atau posisi gunting, di mana Anda dan pasangan saling berhadapan dan wanita meletakkan kaki di atas pinggul pria.

Meski begitu, gangguan ini tak dapat diremehkan begitu saja. Dr Redman menambahkan, sakit kepala bisa menjadi alarm kesehatan seperti gangguan jantung dan harus ditanggapi dengan serius.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.