Sukses

Penanganan Trauma yang Tepat untuk Dua Sejoli yang Dituduh Mesum

Video yang kini viral di media sosial juga dinilai psikolog bisa memperparah trauma yang dialami oleh pasangan yang dituduh mesum itu.

Liputan6.com, Jakarta Dua sejoli berinisial R dan M mengalami perlakuan tak mengenakkan dari warga sekitar tempat tinggal mereka di Cikupa, Tangerang. Mereka diarak, dianaya, dan ditelanjangi ramai-ramai oleh warga karena dituduh telah berbuat mesum.

Video berisi kejadian itu pun viral di media sosial. Akibat perlakuan warga, pasangan tersebut mengalami luka memar di tubuh dan trauma berat. Untunglah polisi segera bertindak. Keduanya kini dalam perlindungan polisi. Bagi korban wanita, M, polisi berencana meminta bantuan psikiater untuk menangani traumanya.

Psikolog, Dr MM Nilam Widyarini, MSi, yang tidak menangani pasangan korban aksi warga main hakim sendiri itu mengatakan, trauma yang dialami bisa jadi sangat kuat lantaran mereka tidak siap menghadapi kondisi buruk tersebut.

"Trauma dan shock-nya tentu luar biasa, mereka mengalami kejadian yang tidak diduga," ujar Nilam ketika dihubungi oleh Health-Liputan6.com melalui sambungan telepon, Rabu (15/11/2017).

Terlebih, hasil penyelidikan polisi menunjukkan, pasangan tersebut tidak terbukti melakukan tindak asusila seperti yang diduga dan dituduhkan warga.

"Di mana pun, ketika hak individu yang bersifat universal ini dilanggar, akan menyebabkan traumatik. Seseorang yang tidak siap menghadapi kondisi buruk akan mengalami emosi yang intens. Semakin mereka tidak siap menghadapi situasi dan kondisi buruk itu, akan semakin memunculkan emosi yang sangat tinggi, apalagi perlakuan tersebut melukai harga diri mereka," kata Nilam.

Video berisi kejadian itu yang kini viral di media sosial juga dinilai Nilam bisa memperparah trauma yang dialami pasangan yang dituduh berbuat mesum tersebut. "Orang yang merekam dan menyebarkan mungkin tidak menyadari bahwa ini akan menambah beban trauma pada korban," tuturnya. 

 

Saksikan juga video berikut ini: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perlu segera ditangani

Nilam mengatakan, trauma yang dialami oleh pasangan tersebut perlu segera ditangani. Menurutnya, terapi yang tepat selain dengan konseling adalah melalui hipnoterapi.

"Sebagai psikolog, jika saya boleh menyarankan, hipnoterapi adalah penanganan yang tepat. Semua trauma itu kan terkait dengan pengalaman subconscious (bawah sadar), hipnoterapi bisa mengaksesnya. Menembak langsung ke titik emosi yang tepat," ucap Nilam.

Nilam juga mengingatkan agar keluarga dan lingkungan pasangan malang tersebut memberi empati, dukungan, dan penerimaan agar keduanya bisa melalui kondisi traumatis itu dengan baik.

"Mereka perlu dimengerti, apa pun responsnya. Mungkin akan histeris dan ada pola perilaku yang merepotkan, tapi keluarga harus menerima dan mengerti, tetap menemani, dan siap menenangkan," ujar Nilam. 

Proses tersebut mungkin tidak mudah, namun keluarga perlu bersabar ketika menghadapi individu yang tengah mengalami trauma berat. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.