Sukses

Hari Ini, Penyelamat Para Diabetesi Dirayakan

Sejak 1991, setiap 14 November diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia. Kenapa dipilih tanggal ini ya?

Liputan6.com, Jakarta Pada awal 1990-an, jumlah orang dengan diabetes terus meningkat. Hal itu membuat International Diabetes Federation (IDF) dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) merasa perlu ada Hari Diabetes Sedunia. Sejak 1991, dua badan ini mulai memperkenalkan setiap tanggal 14 November sebagai Hari Diabetes Sedunia.

Ada alasan mendasar tanggal 14 November dipilih sebagai Hari Diabetes Sedunia. Rupanya, pada tanggal tersebut, tepatnya di tahun 1891, lahir Frederick Grant Banting. Ilmuwan asal Kanada ini punya jasa besar bagi diabetesi.

Frederick bersama rekannya Charles Best merupakan pionir penggunaan insulin untuk membantu pengobatan pada diabetesi. Penemuannya di 1922 mampu menyelamatkan banyak orang, membuatnya meraih Nobel di bidang Fisiologi atau Kedokteran.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penemuan di 1922

Ketertarikan pria asal Kanada ini terhadap diabetes dan pankreas muncul usai Perang Dunia I. Dia mulai membaca banyak buku tentang kedua hal tersebut. Frederick lalu menemukan bukti-bukti bahwa diabetes disebabkan karena kurangnya hormon protein yang diproduksi di pankreas. Hormon tersebut diberi nama oleh ilmuwan Edward Schafer sebagai insulin.

Frederick kemudian mencoba menyelidiki hal tersebut. Hingga pada 1921, dia melakukan uji coba pada 10 anjing. Salah satu anjing, pankreasnya sudah tidak ada sehingga membuat hewan tersebut terkena diabetes.

Frederick kemudian menjajal penelitian lainnya. Kali ini dia memberikan injeksi insulin ke anjing yang tidak memiliki pankreas. Rupanya suntikan itu berhasil membuat anjing tersebut sehat.

Hingga di 1922, untuk pertama kalinya injeksi insulin dilakukan pada bocah 14 tahun bernama Leonard Thompson. Rupanya, hal tersebut berhasil membuat bocah itu bisa beraktivitas normal seperti mengutip The Telegraph, Selasa (14/11/2017).

Sejak saat itu, perusahaan medis mulai memproduksi insulin tersebut dalam jumlah besar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.