Sukses

Tangan Palsu dengan Harga Murah Ini Ciptaan Mahasiswa UNS

Tangan palsu yang diberi nama Bionic Hand ini diciptakan oleh mahasiswa UNS untuk mereka yang juga berasal dari kalangan tidak mampu.

Liputan6.com, Jakarta Tangan palsu merupakan salah satu alat kesehatan yang dibutuhkan bagi pasien amputasi tangan. Sayangnya, sampai saat ini perbandingan antara ketersediaan tangan palsu (prothestic hand) dan jumlah kasus amputasi tangan belum seimbang.

Hal ini yang mendorong tiga mahasiswa Universitas Sebelas Maret menciptakan tangan palsu.

Tangan palsu yang diberi nama Bionic Hand tersebut diciptakan oleh Abror, Raka Aulia, dan Mandala Wijaya. Dalam membuat tangan palsu tersebut, mereka menggunakan plastik pla dan mencetaknya dengan 3D printer.

Raka menjelaskan, tangan palsu tersebut memiliki sejumlah keuntungan, salah satunya dari segi harga. "Di luar negeri, tangan palsu bisa sampai puluhan bahkan ratusan juta. Kalau ini bisa dijangkau sekitar lima jutaan," ujar Raka kepada Health Liputan6.com saat ditemui di pameran pembangunan kesehatan dan alat kesehatan dalam negeri di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11/2017)

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Keunggulan Tangan Palsu Bionic Hand

Lebih lanjut, Raka menjelaskan, Bionic Hand memiliki banyak keunggulan. Jumlah gerak alat ini bisa mencapai lima gerakan. Beratnya pun kurang dari 600 gram.

"Kekuatan genggamannya maksimum sebesar 20 N," kata Raka.

Ilustrasi Tangan Palsu ((AFP Photo/Gopen Rai))

Dia juga menjelaskan, tangan palsu tersebut memiliki konsumsi daya yang relatif rendah, yaitu kurang dari 180 watt.

 

3 dari 3 halaman

Keunggulan lain tangan palsu Bionic Hand

Bionic Hand ciptaan Raka dan kawan-kawan memiliki keunggulan lainnya, yaitu teknologi pembuatan produk yang mengadaptasi additive manifacturing agar menjangkau finansial masyarakat Indonesia.

Selain itu, sistem penggerak dirancang secara independen sehingga memudahkan pergerakan.

"Sistem penggeraknya dibagi menjadi tiga jalur, yang pertama untuk menggerakkan ibu jari, telunjuk, dan gabungan jari tengah, manis, dan kelingking," ujar dia.

Tak hanya itu, sistem kendali Bionic Hand juga dirancang dengan logika fuzzy untuk mengolah parameter-parameter sinyal mioelektrik agar dapat kuat terhadap kelelahan otot tangan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.