Sukses

Isi Otak Anak Sekarang Dipenuhi dengan Seks

Kecanduan seks mulai dialami remaja 14 tahun. Program ini disebut dapat mengobati para remaja yang kecanduan seks tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Konten porno kini begitu mudah didapatkan. Jangan heran, jika anak-anak pun sudah kecanduan seks. Bahkan, ada anak berumur 14 tahun yang mencari pengobatan untuk kecanduan seks.

Itu terjadi di Layanan Kesehatan Perilaku dan Ketergantungan Pine Grove, di Mississippi. Pine Grove di Hattiesburg, menjadi pemimpin dalam mengobati kecanduan seks. Bahkan, sejumlah nama terkenal mencari perawatan ke tempat tersebut.

Tiger Woods dilaporkan telah memeriksakan diri di Pine Grove pada 2010. Pada Mei 2016, sebuah tabloid Inggris melaporkan Sharon Osbourne memberi ultimatum ke suaminya Ozzy Osbourne untuk pergi ke Pine Grove.

Deborah Schiller, Direktur Gratitude program, bagian dari Pine Grove, yang menangani kecanduan seks, anoreksia seksual, dan hubungan kompulsif, mengatakan, program tersebut telah menerima permintaan bantuan dari penelepon awal remaja. Bahkan, beberapa penelepon terlibat dengan sexting--SMS foto seksual eksplisit.

"Porno selalu ada dalam gaya hidup kita, mereka melaporkan melihat porno di usia yang lebih muda. Kita mendengar orang mengatakan, 'Saya telah melihat porno sejak berusia 4 tahun'."

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Ini untuk Anak Umur 18 Tahun

Program Gratitude hanya merawat pasien berumur 18 tahun ke atas. Pernah juga menerima pasien berusia 80-an tahun. Prosesnya dimulai dengan telepon dan percakapan selama satu jam dengan seorang konselor.

Program Gratitude adalah program pertama di negara ini yang hanya berfokus pada kecanduan seks dan perilaku yang dimulai pada 2004. Sejak saat itu, ia merawat ratusan pasien, menampung hingga 20 orang sekaligus.

"Kecanduan seks adalah kecanduan perilaku," kata Schiller. "Untuk waktu yang lama, kami pikir hanya bahan kimia yang bisa buat Anda kecanduan.

Semakin kita mempelajari otak, kita menyadari ada perilaku yang bisa membuat orang kecanduan."

Perjudian adalah satu-satunya perilaku yang secara resmi terdaftar sebagai kecanduan dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, tapi Schiller mengatakan bahwa perilaku lain seperti pekerjaan, olahraga, belanja, dan seks juga bisa menjadi kecanduan.

"Ini bukan sesuatu yang Anda jalani dan diperbaiki," katanya. "Selama sisa hidup Anda, Anda akan mengobati ini."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini