Sukses

Selamat Hari Pahlawan, Bagaimana Cara Bahas Perang dengan Anak?

Hari Pahlawan 10 November diperingati setelah Pertempuran Surabaya, perang pertama melawan asing setelah Indonesia merdeka.

Liputan6.com, Jakarta Ada satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari peringatan Hari Pahlawan, yang jatuh hari ini, 10 November, yaitu pertempuran yang melandasinya.

Hari Pahlawan 10 November dipilih, untuk mengenang Pertempuran Surabaya yang dimulai pada tanggal 10 November 1945, antara pejuang Indonesia melawan pasukan Inggris.

Pertempuran Surabaya berlangsung selama berminggu-minggu dan memakan ribuan korban jiwa, baik tentara maupun sipil. Pertempuran ini adalah pertempuan perang pertama pasukan Indonesia melawan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Pertempuran Surabaya juga salah satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia, dan dijadikan simbol nasional perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Lantas, saat berbicara pada anak tentang Hari Pahlawan dan kejadian yang mendasarinya, apa yang bisa orangtua jelaskan pada sang Buah Hati?

Berbicara tentang perang memang tidak akan pernah menjadi hal mudah. Apalagi, sampai sekarang masih terjadi perang di berbagai negara lain, seperti Israel-Palestina yang mungkin akan sampai ke telinga anak.

Lantas apa yang perlu disampaikan oleh orangtua?

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1. Kekerasan bukan pilihan

Mengutip Learning Peace, orangtua perlu memastikan anak tahu, kalau kekerasan bukanlah pilihan, tapi sesuatu yang tak bisa dihindari.

Filsuf Norman Cousins mengatakan, "Perang adalah ciptaan dari pikiran manusia. Pikiran manusia juga bisa menciptakan perdamaian."

2. Perang bukan satu-satunya pilihan

Anak harus tahu, kalau perang bukanlah satu-satunya pilihan. Ingatkan anak bahwa sepanjang sejarah manusia, lebih banyak perdamaian yang terjadi dibanding perang.

Manusia selalu berhasil menemukan cara untuk bisa hidup bersama. Dan bahkan walaupun sempat berperang, negara-negara yang pernah bermusuhan telah belajar bagaimana caranya hidup berdampingan.

3 dari 3 halaman

3. Biarkan anak menyampaikan ketakutan mereka

Berita dan cerita tentang perang bisa saja membuat anak merasa takut. Bahkan, tak sedikit anak-anak yang merasa perdamaian dunia adalah sesuatu yang mustahil.

Jika anak Anda termasuk salah satu di antaranya, atau dia berpikir bahwa perang adalah satu-satunya jalan, biarkan dia mengungkapkan perasaannya. Lalu tanya, apa menurutnya yang bisa memicu perdamaian.

4. Bagaimana jika diserang negara lain?

Indonesia memiliki catatan panjang pernah berada di bawah penjajah. Jika hal ini menghantui anak, dan membuatnya takut akan serangan negara lain, beri jawaban yang bisa menenangkannya.

Jelaskan pada anak, sekarang Indonesia sudah bekerja dengan banyak negara, termasuk Belanda, Jepang, dan Inggris, dan sudah tidak bermusuhan lagi.

Tak ada salahnya juga untuk memberi tahu anak tentang adanya Perserikatan Bangsa-bangsa, yang dibentuk untuk memastikan negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, bisa hidup dalam damai.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.