Sukses

Positif Diabetes, Risiko Amputasi Kaki Tak Bisa Dielak

Salah satu risiko yang dihadapi pasien diabetes adalah amputasi kaki

Liputan6.com, Jakarta Pasien diabetes memiliki risiko amputasi yang bisa mencapai 25 kali lebih besar. Tak seperti pasien penyakit lain yang mudah sembuh tanpa diobati macam-macam.

Hal ini disampaikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Rumah Sakit Pondok Indah - Pondok Indah, dr Wismandari Wisnu SpPD-KEMD pada acara Cegah Komplikasi Diabetes Sedini Mungkin.

"Kita sering menyebut ada diabetes basah dan diabetes kering itu karena ada luka di kaki," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab Luka di Kaki

Menurut Wismandari, penyebab luka di kaki bukan hanya saraf. Bukan karena kerusakan saraf tepi akibat kadar gula yang tinggi yang terjadi secara kronik. Melainkan juga karena ada gangguan di pembuluh darah.

"Jadi, gangguan di pembuluh darah tidak hanya menyebabkan komplikasi diabetes ke penyakit jantung atau stroke saja, tapi ke kaki juga," kata dia menekankan.

Gangguan di pembuluh darah ini, kata Wismandari, menyulitkan luka yang kecil sekali pun di bagian kaki. Ini yang menyebabkan pasien berisiko amputasi.

"Pasien diabetes kalau sudah ada luka, sulit sembuhnya," kata Wismandari.

"Maka itu, begitu pasien tersebut diabetes, dia memiliki risiko amputasi bisa mencapai 25 kali lebih besar dibanding pasien bukan diabetes," kata dia menekankan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.