Sukses

Peneliti Ungkap Penyebab Timbulnya Uban dan Botak pada Rambut

Peneliti asal University of Texas Southwestern Medical Center menemukan penyebab botak dan uban pada tikus. Bagaimana dengan manusia?

Liputan6.com, Jakarta Seiring bertambahnya usia, rambut manusia akan mengalami perubahan. Sebagian besar orang akan mengalami munculnya uban pada rambut. Sementara, sebagian besar orang lainnya ada pula yang mengalami kebotakan. Apa penyebabnya?

Periset dari University of Texas Southwestern Medical Center menemukan penjelasan mengapa rambut mengalami kebotakan dan beruban. Hal ini diketahui saat mempelajari penyakit genetik langka yang menyebabkan tumor tumbuh pada saraf. Penelitian ini dilakukan pada tikus, seperti dilansir dari laman Health, Selasa (7/11/2017).

Para peneliti menemukan, protein yang disebut KROX20 beralih pada sel kulit yang menjadi batang rambut, yang kemudian menyebabkan sel menghasilkan protein lain yang disebut faktor sel punca.

Pada tikus, kedua protein ini ternyata penting untuk kebotakan dan munculnya uban. Saat peneliti menghapus sel yang menghasilkan KROX20, rambut tikus berhenti tumbuh dan akhirnya menjadi botak. Kemudian, ketika peneliti menghapus gen SCF, bulu hewan menjadi putih.

Saksikan video menarik berikut :

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Uban dan botak pada manusia

Berkat penelitian terhadap tumor pada tikus, para peneliti tersebut berhasil menemukan penyebab botak dan uban pada tikus. Hal tentunya dapat menjadi pertimbangan untuk memahami kondisi rambut pada manusia.

"Meskipun proyek ini dimulai dalam upaya untuk memahami bagaimana bentuk tumor tertentu, akhirnya kami belajar mengapa rambut berubah menjadi abu-abu dan menemukan identitas sel yang secara langsung menumbuhkan rambut," kata pemimpin peneliti Dr Lu Le, rekan profesor dermatologi di University of Texas Southwestern Medical Center.

Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami apakah proses kerjanya sama pada manusia. Dr Lu Le dan rekan-rekannya berencana untuk mempelajarinya pada manusia.

"Dengan pengetahuan ini, kami berharap ke depan bisa menciptakan senyawa topikal atau secara aman mengirimkan gen yang diperlukan ke folikel rambut untuk memperbaiki masalah yang berkaitan dengan uban dan rambut rontok," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini